Fiveteen

861 91 20
                                    

Gulf mengejar Mew, namun saat dia keluar dari ruangan dann.

Dia tak melihat keberadaan mew, dia pun mencari nya hingga dia menemukan Mew yg tengah duduk di salah satu bangku taman rumah sakit.

Di mana itu adalah bangku taman yg sama dengan yg kemarin mereka tempati, Dia pun menghampiri mew dan duduk di samping nya.

Menghela nafas Gulf pun, menatap Mew sejenak sebelum mulai menanyakan alasan akan hal yg baru saja di lakukan mew pada dann.

"Aku tau kau memiliki, alasan di balik hal yg kau lakukan, tadi tapi jika kau tak mengatakan nya, aku tak akan tau apa itu, " Ujar Gulf dengan nada yg lembut dan berusaha memeberi pengertian pada Mew.

Tak ada tanggapan dari Mew, dia hanya diam dan menatap ke depan seakan dia tak menyadari ke hadiran Gulf yg duduk di sisiNya.

Gulf yg mendapat kan respon seperti itu pun, menghela nafas lelah.

"Mew aku butuh untuk kau bicara pada ku, " Ujar Gulf menyebut nama Mew, dan menggenggam tangan kanan Mew

Mew pun beralih menatap Gulf, namun bukan dengan pandangan nya yg biasanya.

Mata itu kini terlihat dingin, dan menusuk dan entah mengapa hati Gulf merasa sakit Melihatnya.

"Bukan kah aku sudah mengatakan alasan nya pada mu, sebelumnya bahwa mereka hanya melihat dan percaya akan kenyataan yg di lihat oleh mata kepala mereka sendiri, jika bukan menyalahkan ku maka mereka akan menyalah kan Tuhan dan jg takdir, kau tau jika aku seperti mereka sudah sejak awal aku akan mengakhiri hidup ku, dan menjadi kan takdir dan Tuhan sebagai alasan di balik itu semua, menyatakan nya Karena memberikan aku sesuatu yg sebenarnya adalah anugerah, namun malah menjadi petaka dan mimpi buruk untuk diriku," Ujar Mew dengan nada marah dan penekanan di akhir katanya.

Gulf yg mendengar dan melihat nya, hanya bisa terdiam menatap mata Mew yg terlihat dingin.

Namun dia jg bisa melihat pandangan terluka dan jg rasa sakit di dalamnya, membuat Gulf tanpa sadar mengangkat tangan nya.

Di elus nya pipi Mew lembut, dengan senyuman lembut dan jg pandangan pengertian.

"Namun kau berbeda, kau tau itu, dan itu jg adalah alasan kau masih dapat bertahan hingga kini, itu jg lah yg menjadi alasan Tuhan menakdirkan mu untuk mendapatkan anugerah ini, karena dia tau dia tau kau berbeda dan dia tau hanya kau yg sanggup menjalani takdir yg mungkin, kebanyakan dari orang lain akan menyerah di tengah jalan, " Ujar Gulf dengan nada lembut nya.

Yg membuat entah mengapa, hati Mew tiba tiba merasa tenang.

Dan seakan akan rasa sakit, putus asa, dan jg kesedihan yg terpendam begitu lama di hatinya.

Meluap dan sedikit demi sedikit mulai menghilang, dan menyisakan rasa aman dan kelegaan.

Hingga tanpa sadar air mata mulai turun dari kedua mata Mew, yg membuat Gulf tentu saja terkejut melihat nya.

Di mana ketika dia akan menghapus air mata itu, Mew menahan nya dan malah memeluk Gulf.

Mew pun menyembunyikan wajah nya di bahu Gulf, dan memeluk erat pinggang Gulf.

Gulf kebingungan dengan apa yg di lakukan Mew, dia pun berniat melepaskan pelukan Mew dan bertanya ada apa.

Tapi mew menahan nya, dan malah semakin erat memeluk Gulf.

Gulf pun pasrah, dan membiarkan Mew memeluk nya hingga tak lama.

Dia dapat merasakan punggung Mew bergetar, dan bahunya terasa basah yg Gulf yakini karena air mata Mew.

psychologycalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang