Gulf mengendarai mobilnya menuju rumah sakit, sesampainya di sana dia pun memarkirkan mobilnya di parkiran karyawan.
Dan keluar dari mobil, berjalan santai menuju ruangan nya sembari menyapa suster yg bertugas pagi ini.
Sesampainya di ruangan nya Gulf pun mengunakan jas dokternya, dan mendudukkan diri di meja ruangan nya.
Memeriksa dokumen tentang para pasien, yg sudah di siapkan asisten nya di mejanya.
Tak lupa dia menginformasikan, tentang dirinya ke bagian resepsionis melalui telfon di ruangan nya.
Sibuk memeriksa beberapa dokumen riwayat pasien, pintu ruangan nya di ketik di mana itu adalah asisten nya.
Yg mengabarkan ada pasien yg datang untuk pemeriksaan rutin bulan ini, meminta asisten nya untuk mempersilahkan sang pasien masuk.
Gulf pun memulai pekerjaan nya hari ini, hingga tak terasa jam makan siang pun tiba.
Dia pun pergi ke bagian resepsionis untuk mengabarkan siftnya yg sudah selesai, dan pergi ke kantin rumah sakit untuk makan siang.
Di mana mana di situ dia melihat dein, yg sedang berbincang dengan seseorang di salah satu meja yg ada di kantin rumah sakit itu.
Mengernyit kan alisnya bingung, Gulf pergi memesan makan siangnya dan duduk tak jauh dari meja dein.
Untuk mengawasi takut takut hal yg tak di inginkan terjadi, sembari memakan makan siangnya dia sesekali mencuri pandang ke meja dein.
Di mana tak lama setelah itu orang yg terlihat tengah berbincang serius dengan dein itu pun pergi, menyelesaikan makan siang nya Gulf bangkit dan menghampiri dein.
"Hai selamat siang dein, " Sapa ramah Gulf ketika telah ada di dekat dein.
"Dr Gulf selamat siang, silahkan duduk, " Ujar dein Mempersilahkan Gulf untuk duduk.
Gulf menganggu singkat, dan mendudukan dirinya di hadapan dein.
"Sebuah kebetulan sekali bisa bertemu dengan anda di jam kana siang ini, " Ujar dein memulai percakapan di saat Gulf telah duduk di hadapan nya.
"Yap kebetulan, aku tengah melakukan sift pagi hari ini," Ujar Gulf menjawab.
"Hmm, " Balas dein sembari menganggu mengerti.
"Oh iya boleh ku tanya sesuatu, " Ujar Gulf agak ragu pada dein.
"Tentu dokter silakan, " Balas dein mempersilahkan Gulf untuk bertanya.
"Siapa orang yg baru saja berbincang dengan mu, seingat ku dia bukan lah sekertaris mu? " Tanya bingung Gulf.
Dein yg mendengar nya terdiam sejenak, dia menghela nafas singkat sebelum menjelaskan sesuatu pada Gulf.
"Dia adalah ayah dann, dia datang ke mari untuk menanyai mengenai ke adaan dann, dia mengatakan dia telah mengingat semuanya, dann dia memberikan aku restunya karena dia tak ingin untuk kehilangan lagi seperti di masa lalu, " Ujar dein menjelaskan pada Gulf, tentang siapa orang yg bicara dengan nya tadi dan alasan mengapa mereka memiliki pembicaraan yg serius tadi.
Gulf tentu saja terkejut mendengar nya, namun tak lama dia pun tersenyum dan berkata bahwa ini termasuk awal yg bagus untuk rencana dein selanjutnya.
Mereka pun akhirnya berbincang tentang beberapa hal, sembari makan siang bersama di mana setelah makan siang Gulf pun pamit mengingat dia masih memiliki jadwal setelah ini.
"Baiklah kalau begitu aku permisi, dan jangan sungkan untuk menghubungi jika ada masalah, " Ujar Gulf tersenyum singkat.
Yg di balas anggukan setuju oleh dein, Gulf pun pergi berjalan menuju ruangan nya untuk berganti pakaian sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
psychologycal
FanfictionKisah seorang pemuda yg tidak bisa di bilang sakit tidak jg bisa di bilang sehat, wajah tampan tak menjamin mental yg baik dia lebih suka diam dalam kesunyian, karena pada titik tertentu dia lelah menjadi orang yg tau segalanya, namun tak biasa meng...