Hari mulai malam Tasya pun mengajak Mew untuk pulang, hingga tak berapa lama mereka pun sampai di rumah mereka, tepat beberapa saat sebelum makan malam.
Tak berapa lama makan malam pun siap, Tasya dan Mew pun mulai makan malam bersama.
Dan setelah makan malam usai Mew dan Tasya pun, memutuskan untuk kembali ke kamar mereka masing-masing.
Di kamar Mew terlihat langsung pergi menuju kamar mandi, dan membersihkan dirinya.
Dan saat dia selsai dia pun berpakaian hanya menggunakan celana jeans hitam, dan jg kaos hitam polos.
Bukan nya langsung naik ke kasur dan tidur Mew memilih untuk, meraih sebuah buku di laci meja belajar nya.
Dan membawanya ke tempat duduk dekat jendela, Mew pun duduk dan mulai membaca buku itu dalam diam.
Itu tidak lama hingga tiba tiba saja dia berbicara dengan entah siapa, dengan berusaha untuk tetap fokus membaca.
"Pergi dan jangan ganggu aku, sudah ku katakan berkali kali aku tak bisa membantu kalian, lebih baik kalian pergi dan cari orang lain yg bisa membantu kalian," ujar Mew pada kesunyian kamar nya.
Beberapa menit berlalu tak ada satu pun suara di kamar Mew, hingga tiba tiba beberapa batang di meja kamar Mew terjatuh.
Lalu kursi belajar di kamar Mew pergerak dan terlempar kerahnya, untuk reflek Mew cepat.
Dia meloncat dan berdiri dengan tenang di sisi jendela kamarnya, menatap ke seisi kamarnya dalam diam.
Mew kemudian meraih sesuatu dari balik kantung celananya, sebuah kantung dengan serbuk berwarna biru berkilau di dalam nya.
Mew mengambil serbuk itu segenggam, lalu melemparkannya ke seluruh ruangan di kamarnya.
Yg membuat tiba tiba saja terdengar suara terikan yg sangat kencang, lalu menghilang secara sekejap mata.
Mew pun menghela nafas lalu, meletakkan kantung itu di laci meja kamarnya.
Dia pun kemudian membereskan kamarnya, lalu memutuskan untuk tidur.
*Skip time
Pagi menjelang di sebuah kamar apartemen, terlihat seorang pemuda manis dan cantik baru saja bangun dari tidur nya.
Dia pun merenggang kan tubuhnya lalu bangkit, berjalan menuju jendela kamarnya.
Lalu membuka nya, dia pun tersenyum manis sembari menikmati suasana pagi hari.
Setelahnya dia pun membereskan kasur kamar nya, lalu pergi berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Tak butuh waktu lama dia pun kini keluar dari kamar mandi, dengan handuk yg melilit di pinggang nya.
Menunju lemari dan mulai berpakaian, pemuda manis itu pun turun ke lantai bawah untuk sarapan.
Dia pun melangkah ke dapur, dan mulai memasak sarapan pagi nya.
Hingga tiba tiba telpon di apartemen nya berbunyi, dia pun meletakkan sarapan pagi nya di meja.
Lalu pergi untuk mengangkat telepon, yg entah siapa pagi pagi sudah menghubungi nya.
"Halo?" Ujar nya ketika dia mengangkat telepon itu.
"Halo Gulf maaf menelfon mu pagi pagi begini, tapi ada hal penting yg ingin aku tanyakan padamu," ujar si penelepon kepada, pemuda yg di panggil Gulf itu.
"Aww phi Beam ada apa menangnya?" Tanya Gulf kebingungan, pada dokter senior nya itu.
"Aku dengar dari Suster asisten mu, kau hanya memiliki jadwal di luar rumah sakit selama beberapa Minggu ke depan apa benar?" Tanya Beam kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
psychologycal
أدب الهواةKisah seorang pemuda yg tidak bisa di bilang sakit tidak jg bisa di bilang sehat, wajah tampan tak menjamin mental yg baik dia lebih suka diam dalam kesunyian, karena pada titik tertentu dia lelah menjadi orang yg tau segalanya, namun tak biasa meng...