Episode 4

447 56 15
                                    

hati-hati malam jumat





//Wendy POV//

Hari demi hari berlalu, setiap pagi, kami terlihat seperti tidak mengenal satu sama lain, dia masih dikelilingi banyak namja dan aku hanya bisa memperhatikan hal itu dari kejauhan. Aku melihat ada yang berubah sedikit, dia tidak merespon namja-namja itu seperti biasanya. Sebenarnya, aku merasa tidak enak padanya sejak kejadian pagi itu, tapi dia mengatakan kalau hal itu akan baik-baik saja.

Gilanya, sekarang dia tinggal di rumahku, dia tidak tahan dengan beberapa barang yang berantakan dan mengatakan kalau dia akan merawatku dengan baik, dia seperti mengerti kalau aku tidak sempat merapikan semuanya karena sibuk dengan tugas.

Terkadang itu semua terasa seperti kami sepasang kekasih, kami berpelukan, tak lagi sungkan untuk berciuman, bahkan kami berada di tempat tidur yang sama setiap malam.

Terkadang itu semua terasa seperti kami sepasang kekasih, kami berpelukan, tak lagi sungkan untuk berciuman, bahkan kami berada di tempat tidur yang sama setiap malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diam-diam aku melukis wajahnya saat dia tertidur lelap, entah mengapa aku kembali mendapatkan sebuah inspirasi. Aku tidak bisa memberi penjelasan apakah dia orang yang dingin atau orang yang hangat, humoris atau serius, tapi yang jelas, rasa takutku pada Irene tidak bisa hilang.

//POV-OFF//

Suatu hari, Irene membelikan pizza untuk dinikmati teman-teman di ruang terbuka.

" Wah ini enak sekali! ", ucap Yeri.

" Aku pikir kau sedang diet. ", sindir Wendy.

" Ah, oppa. Aku cuma makan dikit kok. "

Wendy tersenyum melihat tingkah Yeri.

" Apa kau sedang berkencan, Wendy ? ", tanya Nayeon.

" Na ? Aniyo. Wae ? "

" Kau terlihat memiliki mood yang baik belakangan ini. Bahkan wajahmu tampak ceria sekali. "

" Ah, jam tidurku hanya menjadi lebih baik saja. Selama ini kan aku selalu begadang. "

" Benar, tidur adalah salah satu cara terbaik untuk memperbaiki kondisi kulit. ", ucap Hongseok.

Setelah beberapa waktu, Wendy pergi ke ruang asisten dosen untuk absen lembur.

" Annyeonghaseyo. "

" Oh, hi Wendy. ", sapa Tiffany yang sedang membuka makan siang.

" Aku ingin mengecek jadwal lembur. "

" Silahkan. Oh iya, apa kau sudah makan ? Duduk sini, makan bersama kita. ", ajak Tiffany.

" Kebetulan kita order tiga box. ", sambung Taeyeon.

" Ah, geurae. ", Wendy duduk bersama dua seniornya itu.

Tiffany memperhatikan Wendy yang tampak menyimpan sejumlah pertanyaan di wajahnya.

NeverthelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang