Jennie berjalan ke arah penginapan sambil masih menghubungi Wendy dan saat ia hampir sampai, ia berpapasan dengan Wendy yang baru saja keluar dari penginapan.
" Ternyata kau disini. Sehun bilang kau sudah pulang. "
" Ne, aku baru mau pergi. "
" Memangnya ada apa ? "
" Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin pulang saja. "
" Tapi ini sudah larut, mengapa tidak menginap ? "
" Aku ingin beristirahat di rumah, Jen. "
Tanpa sebuah alasan, Jennie melirik ke jendela ruang tengah dan ia melihat Irene di sana.
" Wen, bisakah kita bicara sebentar sebelum kau pulang ? "
" Oh, ne. "
Sambil meninggalkan penginapan, Jennie beradu lirikan dengan Irene dari jauh. Irene hanya tersenyum kecil saat melihat keduanya pergi.
" Apa yang ingin kau bicarakan ? "
" Aku rasa ini bukan waktu yang tepat, tapi aku hanya ingin mencobanya."
" Apa itu ? "
" Aku menyukaimu, Wendy. "
Wendy langsung berhenti dan melihat ke arah Jennie.
" Jennie..."
" . . . . "
" Kau sungguh orang yang baik. "
" Kalau begitu-"
" Tapi waktunya tak tepat sekarang. Aku tidak bisa berkencan untuk saat ini. "
" Karena Irene Bae ? "
" Aku..."
" Kau masih berharap bisa bersamanya lagi ? "
" Aniyo. Apa kau kecewa padaku ? "
" Ne. Aku sudah mengira akan dikecewakan. Tapi ini bukan hal besar. Jadi, aku tidak akan kecewa padamu. "
" Jangan menyanjungku, aku bukan orang yang baik untukmu. "
" Kalau begitu, buatlah aku kecewa padamu. Saat ini yang ada hanya, aku sangat menyukaimu, sampai aku tidak tahu harus bagaimana lagi. "
" . . . . "
" Aku menyukaimu, sungguh. "
Wendy terus memperhatikan Jennie dan hatinya mulai berada di ujung kebimbangan.
" Aku paham perasaanmu, jangan terlalu menyiksa dirimu sendiri. "
" Mianhae, Jennie-ya. "
" Boleh aku memelukmu ? "
" Aku akan lebih merasa bersalah jika hal itu terjadi. "
Wendy memundurkan langkahnya dan perlahan pergi.
Guest House
Irene duduk di dekat pekarangan penginapan dan melihat Jennie kembali.
" Sudah bicara dengan Wendy nya ? ", tanya Irene saat Jennie melintas.
Jennie berhenti dan berbalik arah.
" Kau terlihat sangat menyukainya. "
" Ne, tidak seperti seseorang. ", jawab Jennie tegas.
Irene tersenyum kecil.
" Jangan membuatnya kebingungan. "
" Tidak pantas ikut campur urusan orang lain. Apa Wendy mudah goyah karena aku ? ", tanya Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevertheless
FanfictionKisah cinta romantis dan menarik di sekolah seni antara namja yang tak percaya akan cinta namun menginginkan kencan dan seorang yeoja yang tak menginginkan hubungan namun suka menggoda temannya. Orang dimasa lalu mereka juga akan menjadi rintangan t...