Berulang kali aku mencoba memejamkan mataku, meletakkan kepalaku di atas meja, mencoba tidur, tapi tidak bisa.
Kini aku tahu, orang yang merusak hubungan ini adalah aku. Aku menyesalinya.
" Aku menyesali semua yang kulakukan bersamamu, Irene Bae. "
Aku masih terbayang raut wajah Wendy yang begitu terluka, bahkan aku tahu dia sedang sekuat tenaga untuk tidak meledak di hadapanku. Tapi itu semua bersarang di pikiranku sepanjang malam.
Aku sudah menghancurkannya.
* * * * *
Wendy menatap kosong loker di koridornya, tiba-tiba Yeri berlarian dari kelas.
" Oppa!! "
Wendy langsung menoleh.
" Oppa! Cepat ke sini. "
Yeri langsung menarik Wendy ke kelas.
" Bagaimana ini bisa terjadi ? "
" Aku tidak tahu, kami masuk bersama dan sudah melihatnya seperti itu. "
Wendy mendengar semua percakapan mahasiswa di dekat meja kerjanya.
" Minggir, minggir! ", Wendy langsung membuka jalan.
Ia kehilangan semua kata-katanya setelah melihat karyanya hancur berantakan di lantai.
" Bagaimana ini..."
" Oppa......", Yeri berjongkok di samping Wendy.
" Aku tidak bisa menyelesaikannya lagi...."
Satu persatu mahasiswa mulai meninggalkan meja kerja Wendy dan kini Wendy tinggal sendirian bersandar di dinding sambil menatap semua karyanya.
Aku harus bagaimana ?
Other side
Irene merapikan semua buku di kamarnya untuk persiapan pindah. Satu persatu buku yang dimasukkan ke kotak mampu membuat Irene teringat pada Wendy. Baru kali itu, Irene merasakan rasa sedih yang luar biasa dalam hatinya.
drrt .. drrt ...
" Yeoboseyo, Jisoo ? "
" Eonni, bisakah kau datang ke kampus ? "
" Ada apa ? "
Campus Studio
Wendy masih bersandar dan memejamkan matanya.
Aku sudah tidak lolos pertukaran pelajar dan sekarang karya akhir ku hancur. Luar biasa.
Tanpa ia sadari, Irene sudah berada di kampus dan perlahan mendekati serpihan karya akhir yang hancur.
" Mengapa bisa seperti ini ? "
Suara Irene membuat Wendy membuka matanya dan mereka saling menatap.
" Molla. ", jawab Wendy singkat.
Irene mencoba untuk mengumpulkan semua serpihan itu.
" Tidak usah, semuanya sudah hancur. "
" . . . . "
" Tidak ada yang bisa diperbaiki lagi. "
Irene masih menatap Wendy dan ia memegang serpihan itu.
" Kita masih bisa memperbaikinya. "
Meski memiliki konteks memperbaiki karya akhir, namun yang ditangkap Wendy saat itu lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevertheless
FanfictionKisah cinta romantis dan menarik di sekolah seni antara namja yang tak percaya akan cinta namun menginginkan kencan dan seorang yeoja yang tak menginginkan hubungan namun suka menggoda temannya. Orang dimasa lalu mereka juga akan menjadi rintangan t...