Setelah dokter sung keluar dari UGD, aku benar-benar merasa lega. Paling tidak untuk saat ini cuma dia yang tau persis bagaimana kondisiku.
Hfftt...
Aku menghembuskan nafas kasar. Memandang tembok ruangan UGD bewarna putih itu, berperang dengan pikiran sampai pada ahkirnya bayangan kak Jehapun terlintas dibenakku.
Sial ! Aku sepertinya masih terhanyut dengan tatapan laki-laki itu. Tatapan dalam yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
Kenapa sih laki-laki itu begitu mengkhawatirkanku?
Bahkan dia juga berani menggedongku dihadapan Reyna, pacarnya.Nah terus apa dong yang bakalan aku jelasin ke Reyna?
Reyna pasti udah salah faham banget sama aku.
Ya gimana gak salah faham coba, kalau dengan jelas dia ngeliat pacarnya merhatiin wanita lain.ARGGHH!!
Pertanyaan-pertanyaan itulah yang saat ini berputar-putar di kepalaku.
Astaga, begitu rumit sampai pada ahkirnya.
CEKLEK!
Aku mendengar seseorang membuka pintu.
"Dek.." panggilnya.
Oh rupanya kak Daehan si kakakable yang sangat nyebelin masuk ruangan.
Aku tersenyum menyambutnya.
"Dih knapa sih muka lu gitu kak.." ledekku.
"Nay.." Ucap Caca setelahnya.
"Hey, masih disini?" Kataku.
Mereka berdua berjalan menghampiriku yang masih terbaring di brankar.
"Lu kenapa sih dek?" Tanya kak Daehan mengelus pucuk kepalaku.
"Kecapean kak.."
"Sampai pingsan gitu, dan dibawa kesini?"
"Iya Nay lu kenapa sih sebenernya, gue takut tadi lihat lu kek gitu anjirr.." Caca bersuara.
Aku terkekeh melihat ekspresi Caca "Aku gapapa kok Ca.."
"Pasti ini karena ulah Rey-" Aku memotong kalimat Caca dengan cara mencubit lengannya.
Sepolos itu Caca, mungkin dia lupa ada kak Daehan disini.
Kan gak mungkin tuh aku bilang ke si kakak tentang peristiwa aku yang di bully disekolah. Dih pasti si Spesies embrio ini bakalan lapor ke Dadda dan juga Papa. Dan akan mengakibatkan peperangan dunia."Yakk!! Nayra bege, sakitt !" Rintihnya.
"Rey- Rey apa sih Ca.." kata kak Daehan penasaran.
"Reympong-" sahutku.
"Reympong makanan bukan sih?" Tanya Caca yang menyadari situasi.
"Oh yang ada kriuk-kriuknya itu ya?"
"Iya bener yang rasanya manis, pedes, asin, gurih.."
"Haah?? Ngomongin apa sih kalian berdua? Dih gue ga connect sama obrolan anak kecil..."
"Emang kita anak kecil?"
"Ya memang masih bocah kan lu pada.. Makanya omongannya gak ada yang bener.."
"Dih ini tu bahasa filsafat yang lu gak bakal ngerti kak. Nah mending lu gausah ikutan ngomong. Okey?!"
"Lagian gue juga gak minat ikutan. Bisa-bisa gue kena mental.."
"Bagus pilihan lu tepat kak!! " Caca mengacungkan jempolnya.
"Eh Nay gimana? Mana yang masih sakit?" Tanya Caca lesu."Apasih aku udah gapapa Ca.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Star Row•LJ
Fanfiction"Gue gak marah lagi kalau lu beliin gue susu strawberry 20 kotak.." Anayra Kimanoban. "Lu heran ya? gue jauh lebih tau semua hal tentang lu daripada cowok lu.." Lee Jeha. x "Mari kita ahkiri ini, Nini" Limario Manoban. "Jangan berani menyentuh putri...