15. Wood and Diggory

1K 142 2
                                    

previous chapter...

"aku yakin kau tidak lupa dengan apa yang terjadi kemarin"

"apa ? masalahmu dengan trio Ravenclaw itu?"

Cassie mengangguk sebagai jawaban

"dasar. aku yakin Oliver tak menyukai salah satu dari mereka"

"tau apa kau ?"

"ya.. tidak tau apa-apa juga" jawabnya bodoh.

"diamlah Edmund. sekarang bagaimana caranya supaya aku bisa ke Greathall tanpa bersamanya"

---

setelah kejadian itu, Cassie benar-benar menjauhi Oliver. ia bahkan hanya bergaul dengan Edmund dan semakin lama semakin menarik diri dari dunia.

gosip tentang Cassie dilabrak oleh anak-anak Ravenclaw menyebar dengan cepat dan tentu saja berita itu sudah dilebih-lebihkan. orang-orang bilang jika Cassie hanya mempermainkan Oliver dan Cedric, memanfaatkan mereka dan menumpang tenar.

Draco semakin perhatian dibuat adiknya itu. kini Cassie sangat jarang berbicara dengan orang lain. ia juga sering kali melabrak gadis-gadis yang secara terang-terangan mengosip tentang adiknya.

"menggosipi adikku hah ?" tegurnya pada 3 anak Hufflepuf yang curi-curi pandang pada adiknya.
"katakanlah jika ia terlalu cantik sehingga kalian merasa tersaingi"

selanjutnya ketiga gadis itu langsung meninggalkan Malfoy bersaudara itu. takut jika Draco akan mengamuk dan menerkam mereka.

"kau tak harus melakukannya. mereka akan semakin menjadi-jadi" ucap Cassie yang merasa jika belakangan ini kakaknya agak berlebihan.

"dan membaiarkanmu dibully oleh mereka ? father will kill me"

"Berhentilah jika kau melakukannya hanya karena takut pada father!"

"jangan bodoh ! aku melakukannya karena naluri seorang kakak. sekarang jangan menunduk terus ! seorang putri tidak akan membiarkan mahkotanya jatuh"

Cassie memutar bola matanya. ia malas sekali berdebat dengan Draco, terlebih lagi is sudah lelah dengan drama yang dibuat oleh trio Ravenclaw itu.

hanya Edmund yang masih mau menampinginya. Astoria bahkan ikut termakan oleh gosip itu tapi Pansy masih bersikap baik -meski ada maunya-.

"Cassie!"

mereka menoleh arah suara.
Edmund berjalan mendului dengan Cedric yang menyusul dibelakangnya.
mimik wajah Cassie bercampur antara senang dan terkejut.

senang karena Edmund sudah menyelesaikan detensi Snape karena ketahuan tidur di jam pelajarannya, dan terkejut karena melihat Cedric -orang yang ia hindari belakangan ini- mendekat kearahnya.

"Mau apa Diggory ?" sapa Draco dengan tidak ramah. ia bahkan langsung menarik Cassie hingga berada di belakangnnya. "dan untuk apa kau membawanya ?"

"santai dulu Draco. well, dia sedikit memaksa sih sebenarnya" kata Edmund dengan santai.

"aku hanya ingin meminta ijin untuk bicara dengan Cassie, adikmu" pinta Cedric dengan sopan.

Draco menatap Cedric dari atas kebawah. nampak sedikit mengintimidasi. ia mengerutkan alisnya dan berdecih sedikit, seolah ia jijik berada di dekat anak yang bukan Slytherin meskipun Cedric adalah pureblood.

"bolehkah ?" tanyanya lagi karena tak kunjung mendapat jawaban dari Draco.

"Tidak"

"tidak apa Draco. ia hanya ingin bicara" ucap Cassie.
Draco dan Edmund meoleh bersamaan ke arah gadis itu. walau lorong tak begitu ramai, tetap saja ada satu-dua orang yang mungkin adalah sumber dari segala gosip di hogwarts.

Different Side of MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang