16. Finish and Start

951 127 3
                                    

Cassie semakin menjauhi Wood dalam setiap situasi. pandangannya di greathall hingga sekedar berpapasan di koridor. Ia juga menyuruh Draco dan Edmund melakukan hal yang sama karena kemungkinan besar Wood akan menanyai mereka berdua.

"Cukup! aku tak mengerti lagi" protes Edmund ketika Cassie berhasil menariknya menjauh ketika melihat Oliver sedang berdiri di pintu greathall. "aku lapa Cas ! ayolah~ menyelesaikan essay dari Snape itu membutuhkan tenaga" lanjutnya.

"Akan kubantu untuk essaynya" jawab Cassie enteng.

"Hentikan! kau tak bisa terus menghindarinya !" Edmund mulai jengah terhadap sikap kekanak-kanakan Cassie. ia menghentikan langkahnya dan membuat gadis itu melakukan hal yang sama.

"lalu apa yang kau mau hah ?! melihatku menyapanya kemudian dikatai perempuan murahan ?"

"gosip itu sudah tidak terdengar lagi Cassiopeia ! tidakkah kau sadar itu ?"

Cassie terhenyak. Edmund benar soal itu. gosipnya memang sudah tak memeriah dulu bahkan seolah hilang ditelan waktu. bahkan Cho, Rose, dan Margaretta tak lagi sering menatapnya dengan 'jijik' dan lebih banyak menghindar.

"kudengar Wood menolah gadis Chang itu di depan banyak orang. tentu saja itu melukai harga dirinya karena secara terang-terangan kapten Gryffindor iti memilihmu" jelas Edmund yang membuat Cassie semakin tegang.

"kau harap aku percaya ?" sarkas Cassie meski dalam hatinya ia merasa lega. "lagipula itu hanya gosip!"

"itu yang saksi mata katakan di common room. Makanya jangan hanya berhibernasi di kamar, bodoh!"

"itu benar"
baik Edmund maupun Cassie sama-sama terkejut saat menoleh ke sumber suara. ingin rasanya menghilang saat itu juga namun kakinya seolah telah dimantrai supaya tidak dapat bergerak. Ia mendapati Oliver tengah berdiri tak jauh dari tempatnya dan bagian terburuknya, Ia kepergok sedang membicarakan kapten Quidditch itu di depan orangnya.

"itu bukan hanya sekedar gosip. aku memang menolaknya" katanya lagi dan berjalan mendekat. "jadi... itu sebabnya kau menjauhiku ?"

"a...aku...ti..ti..dak..."

"menjauh darinya Wood sialan!" suara mengintimidasi itu berasal dari Draco yang langsung merangkul bahu adiknya.

"santai saja Malfoy. aku hanya ingin meluruskan masalahku dengan adikmu" kata Oliver santai.

"Apa ? tidak. tidak boleh. enak saja" sarkasnya semakin protektif.

"Dia hanya mau bicara dengan Cassie, Draco. dia tidak mengencaninya" ujar Edmund yang mulai geregetan.

"Tidak bisa ! sudah cukup ia membuat hidup adikku menderita!"

"Hey, aku ingin meluruskannya, mana mungkin aku membuatnya lebih buruk"

"Dia hanya mau mengobrol Draco"

"Tidak bisa. ia pasti menyimpan maksud tersembunyi"

"dia.hanya.mau.mengobrol" Edmund mulai menekankan setiap kata yang ia ucapkan

"ya. mengobrol lalu menghasut adikku"

"kapan kau akan berhenti mencurigaiku, Malfoy ?"

"kau dan para singamu tidak bisa dipercaya"

"kenapa jadi bawa-bawa asrama astagaaa"

"karena para singa i--"

"HENTIKAAAAAAN!!!!" Cassie mulai jengah terhadap perdebatan tak berbobot antara tiga laki-laki di hadapannya. "kalian kenapa sih ? padahal Oliver hanya mau berbicara denganku"

Different Side of MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang