2. Hogwarts

2.5K 321 3
                                    

Cassie sampai di Hogwarts dengan selamat. sepanjang di kereta tadi ia hanya berdua dengan Draco. dan selama itu pula ia mencoba mantra-mantra kecil yang diajari oleh Draco. Cassie cukup ambisius untuk menjadi salah satu murid terpintar di hogwarts setelah ia mendengar bahwa di angkatan Draco ada murid keturunan muggle yang menjadi peringkat pertama.

para murid tahun pertama mengikuti Hagrid berjalan menuju perahu yang akan membawanya ke kastil tua yang masih kokoh itu. mereka kemudian disambut hangat oleh seorang wanita tua dengan gaun hitam dan topi miringnya.

"tolong berbaris, berbaris yang rapi" ucapnya sambil mengarahkan perkamen pintu  yang ia bawa ke arah murid tahun pertama.

"beberapa menit lagi kalian akan memasuki pintu ini dan bergabung dengan yang lain. tapi sebelum menempati tempat duduk, kalian harus diseleksi sesuai dengan asrama kalian" semuanya mengangguk paham namun tak satupun menjawab.

"there are Gryffindor, Hufflepuf, Ravenclaw, and Slytherin" proffesore McGonagall menatap murid-murid di depannya secara bergilir. tidak semua. hanya yang bisa ia jangkau saja.

"selama kalian berada disini, asrama kalian akan seperti keluarga. pelanggaran aka membuat point asramamu terpotong dan begitu pula sebaliknya"
Cassie tersenyum dan mengangguk paham. gejolak dalam hatinya menandakan ia tak sabar akan memasuki great hall yang berada di balik pintu besar itu.

"upacara seleksi akan dimulai sebentar lagi"
McGonagall kemudian memasuki great halk terlebih dulu. para murid sibuk berbisik tentang asrama apa yang nantinya aka mereka masuki. Cassie sendiri sedikit takut bila mana asramanya nanti bukanlah Slytherin.

"hai" sapa seorang perempuan berambut merah agak kecoklatan kepada Cassie.

"hallo. aku Cassie" jawabnya ramah.

"aku Ginny. aku melihatmu di toko buku kemarin"

"kau gadis yang bersama Harry Potter, benar ?"

"ya. keluarga kami cukup dekat dengannya"

"oh iya. aku minta maaf atas kelakuan father dan kakakku"

"kau adalah seorang Malfoy ?"

"ya. aku adik dari Draco Malfoy"

raut wajah Ginny sedikit berubah saat mendengar jika Cassie ternyata adalah keturunan Malfoy. "apa itu masalah untukmu Ginny ?"

"tidak. aku berteman dengan siapa saja" jawabnya.

professor McGonagall datang dan semua siswa itu mendadak diam.
"kami sudah siap, ayo ikuti aku"

mereka berjalan dua dua orang mengikuti McGonagall dari belakang. semuanya terkagum melihat langit-langit yang dipenuhi lilin dan tampak seperti langit malam. semua mata juga tertuju pada mereka semua, rasanya seperti menjadi artis yang berjalan di redcarpet saat gala premier film.

Cassie menangkap sosok kakaknya yang tersenyum ke arahnya dari meja Slytherin.

"kalian tunggu disini" kata McGonagall mengarahkan mereka dimana temoat mereka untuk berdiri. "sebelum kita mulai, professor Dumbledore akan menyampaikan beberapa hal"

professor dengan janggut putihnya yang menjuntai panjang berdiri dengan gagahnya. wajahnya menyiratkan kebijaksanaan dan postur tubuhnya menggambarkan bahwa sudah banyak hal yang ia lalui.
"aku punya beberapa pengumuman di awal semester. bagi siswa tahun pertama, tolong diingat jika hutan terlarang adalah ilegal untuk seluruh siswa. dan penjaga sekolah kita, Mr. Filch juga mengingatkan jika lantai 3  sebelah kanan tidak boleh dikunjungi. bagi yang melanggar akan mendapatkan sanksinya"

semuanya diam bahkan siswa tahun pertama sedikit bergidik ngeri dibuatnya.
"terimakasih professor"
"Baiklah. saat aku memanggil nama kalian, kalian maju dan duduk lalu shorting hat akan menyeleksi kalian"

semuanya menggangguk mengerti.

"Ginerva Weasley"

"hm.. another weasley heh ?? Gryffindor!"

semuanya bertepuk tangan meriah menyambut putri Weasley menjadi salah satu anggota Gryffindor lainnya.

"Luna Lovegood"

"Ravenclaw"

"Cassiopeia Malfoy"

Cassie berjalan dengan tegang menuju shorting hat.

"well well.. Malfoy ? semua Malfoy akan masuk Slytherin tapi kau juga memiliki sifat yang singa juga miliki. baiklahh... hmm.... Slytherin!"

akhirnya Cassie bernafas lega dan segera berlari ke arah meja Slytherin. Draco menyambutnya dengan pelukan hangat. gadis itu juga mendapat sambutan sangat dari beberapa orang disana. matanya sempat mendapati Harry dari meja Gryffindor sedang tersenyum ke arahnya.

---

kini setelah menyelesaikan makan malam pertamanya di Hogwarts, seluruh siswa kembali ke asramanya masing-masing. begitu pula Cassie dan kawan-kawannya.

asrama Slytherin berada di bawah tanah dan ruang rekreasinya berbentuk panjang dan rendah. ruangan itu di dominasi oleh warna hijau dan perak dan beberapa kursi dengan ukiran terbaik. dari celah jendela kamar yang berwarna hijau juga, dapat dilihat pemandangan bawah air dari danau hitam dekat Hogwarts.

Cassie sebenarnya tidak begitu suka berada di kamarnya karena sedikit lebih gelap dibandingkan asrama yang lain. namun sejujurnya tempat ini cukup nyaman dan ia bisa merasa seperti di rumah. namun sialnya, Cassie harus tidur sendirian karena ia tak mendapat teman satu kamar mengingat jumlah mereka selalu ganjil. tapi itu bukan masalah besar karena Cassie juga suka menyendiri.

setelah mengemas barangnya, gadis itu pergi ke ruang rekreasi Slytherin dan mendapati Draco and the gank sedang bergosip ria.

"Hey Cassie, kemari lah" panggilnya untuk sang adik. gadis itu nampak ragu untuk mendekati kakaknya. meski jika di rumah, tanpa dipanggil pun ia akan langsung menyambar sang kakak.

"Hai Cassie, aku Pansy Parkiston" ucap seorang gadis berambut hitam pendek dan mengulurkan tangannya. gadis pirang itu membalasnya dengan senang hati. "Aku Cassiopeia Malfoy, Mrs. Parkiston"

"panggil saja aku Pansy. aku dengar kau tak mendapat teman sekamar ? pergilah ke kamarku kapanpun kau mau"

"tentu. terima kasih Pansy"

"Cassiopeia heh ? itu salah satu nama rasi bintang"

Cassie terkejut mendengar penuturan seorang laki-laki berkulit hitam eksotis itu. "ya. mother menyukai rasi bintang dan terinspirasi dari nama kedua kakaknya diambil dari sana"

"Cassiopeia berarti ratu Ethopia jika tidak salah. oh! aku hampir lupa memperkenalkan diri. aku Blaise btw"

"Cassiopeia Malfoy. panggil saja aku Cassie"

"ratu ? sepertinya kita cocok untuk berkencan karena beberapa orang melihatku seperi raja"

"jaga ucapanmu Goyle. urusi saja makanamu" sarkas Draco yang langsung dibalas tawa kecil dari Cassie.

"Draco benar. raja macam apa yang hanya memikirkan makanan dibandingkan rakyatnya ?" sahut Pansy menimpali.

semua yang ada di ruangan itu tertawa saat Pansy dan Draco berhasil memojokkan Goyle. Crabbe juga menyusul memperkenalkan dirinya kepada Cassie.

mereka bercanda gurau sepanjang malam dan membicarakan banyak hal. sedikit tidaknya rasa khawatir Cassie akan tidak memiliki teman di Hogwarts sedikit berkurang.

Draco sedikit berbisik kepada Cassie, "apa kubilang ? ini tidak buruk bukan ?"

Cassie hanya mengangguk dan tersenyum ke kakaknya. ia merasa beruntung memiliki kakak seperti Draco. meskipun sedikit cuek dan keras, Draco tetaplah sosok kakak laki-laki yang patut didambakan.

well, terkadang segala sesuatu hanya menjadi lebih buruk di dalam kepala kita sendiri.

---

update jam 03.26 WITA checkkkk

berhubung aku gak bisa tidur, jadi lanjutin cerita sendiri gapapa lah ya 😌

Different Side of MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang