[Name] memakan omurice buatan kakaknya dengan lahap, hampir saja gadis itu tersedak, untung saja Choso sangat peka dan segera memberikan air.
"Kalau makan jangan terburu-buru."
"Arigatou, nii-san." Ucapmu setelah meminum air yang diberikan Choso.
[Name] menghabiskan makanannya dan membawa piring bekas makannya ke kitchen sink untuk mencuci piringnya dan melepaskan eye mask nya. Setelah itu dia kembali duduk disamping Choso.
"Kenyangnyaaa." [Name] mengelus perutnya yang sudah terisi penuh oleh makanan.
"Nee [Name], nii-san ingin bertanya." Ucap Choso.
"Dozo."
"Kenapa kamu semalam menangis?" Tanya Choso.
Prasangka [Name] benar, pasti Choso akan menayakan itu.
"Etto... Karakter kesukaanku mati didalam manga yang sedang kubaca, ah aku terlalu keras ya menangisnya, hazukashii." Kamu menutup mukamu, berpura-pura malu.
"Serius? Karena karakter kesukaanmu mati kau sampai menangis seperti itu?" Choso kurang percaya dengan jawaban dari [Name].
[Name] mengangguk dan berkata, "Serius, dia itu comfort character sekaligus favoritku, nii-san juga sendiri kan aku tuh cepat menangis jika melihat hal sedih."
Choso akhirnya percaya setelah dia mengingat bahwa adiknya memang sangat mudah menangis.
"Toko tidak dibuka?" Tanya [Name].
"Tidak, roti dan kuenya hanya tinggal beberapa, jadi lebih baik tutup sementara saja." Ucap Choso.
"Masih ada kue kering tidak ya?"
"Lihat aja sana."
"Ha'i, ha'i." Kamu berjalan ke tokomu untuk mencari kue kering.
"Etto..."
"...ah masih ada satu bungkus!" Kamu mengambil kue kering itu dan ingin langsung kembali masuk, tetapi kamu melihat sosok seorang yang kamu kenal didepan tokomu.
Kamu menghampirinya dan membuka pintu tokomu, "Nanami-sensei?" Panggilmu.
Yang dipanggil menoleh, "Ha'i?"
"Oh [Name], tokomu tutup ya hari ini?"
"Iya sensei, mungkin akan tutup beberapa minggu karena Okaasan sedang tidak dirumah." Jelasmu.
"Oh, kalau begitu terima kasih." Ucap Nanami dan melangkahkan kakinya untuk pergi dari tokomu, tapi kamu menghentikannya.
"Nanami sensei.." Panggilmu.
"Nande?" Nanami membalikkan tubuhnya menghadapmu.
"Ka-kalau mau masuk saja dulu, ada beberapa roti dan kue yang tersisah."
"Wakatta." Nanami berjalan kembali kearah tokomu dan mengikutimu untuk masuk toko.
"Hanya ini saja yang tersisah." Jelasmu.
Manik cokelat Nanami menatap satu persatu roti dan kue yang tersisah.
"Ja, saya beli baguette 2 dan croissant 3." Ucap Nanami.
"Mau dihangatkan dulu?" Tanyamu.
"Tidak usah." Jawab Nanami.
"Baiklah." Kamu membungkus pesanan Nanami, tiba-tiba Choso datang dan memanggil namamu.
"[Name]? Kenapa kamu lama sekali?" Tanya Choso yang menghampirimu.
"Etto ada guruku yang ingin membeli roti." Jawabmu seraya menatap Nanami, Choso pun ikut menatap Nanami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Time to Future [NANAMI KENTO X READER]
Fiksi Penggemar"Papa?" Ucap gadis penjaga kasir disebuah toko roti setelah melihat seorang pria berjas didepannya. "Ha'i? Sumimasen?" Ucap pria itu sambil memiringkan kepalanya sedikit. "Iie... Iie... Gomennasai." Gadis itu menggelengkan kepalanya cepat dan sediki...