15.Jauh

1.4K 95 5
                                    

𝙎𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙈𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 💛
.
.
.
.

"Tunggu sebentar pak, nanti saya kembali." Ucap Lisa kepada sang supir taksi yang dinaiki. Tangisan nya sudah mereda namun sesekali terdengar sesenggukan dari belah bibirnya. Tanpa menunggu Jawaban dari lawan bicaranya, Lisa langsung saja membuka pintu taksi, dan berlari memasuki rumahnya. Ia berlari menaiki tangga menuju ke kamarnya dan Jungkook di lantai atas.
Saat tangannya memasuki kebutuhannya dan si kembar ke dalam koper, Ia kembali menagis. Yang ada dipikirannya saat ini adalah rumah Jennie dan Taehyung. Ia ingin menenangkan diri dulu. Mengingat hatinya masih sakit, ia tak ingin bertemu Jungkook dalam waktu dekat ini. Takutnya ia akan berkata tanpa dipikir dulu kepada suaminya karna terbawa emosi.

Setelah memastikan tak ada barang penting yang tertinggal, ia berjalan menurun tangga, kedua matanya tak berhenti mengeluarkan air mata. Namun setelah sampai di lantai bawah tubuhnya menegang, orang yang ingin dihindari untuk saat ini, sekarang berdiri di depan pintu masuk dengan tampilan yang tak jauh berbeda dengannya. Baju yang basah karna keringat, rambut yang mulai panjang itu menjuntai menutupi dahi, serta bekas air mata di pipinya. Mereka bedua sama-sama terdiam.

"S-sayang kau ingin menjemput anak kita kan?." Tanya Jungkook setelah mengalihkan tatapannya yang sebelumnya menatap koper dan tas kecil di tangan Lisa. Ia berusaha menepis pikiran yang saat ini bersarang di otaknya.

Tak mendapat jawaban dari lawan bicaranya, Jungkook berjalan mendekat ke arah Lisa, ia memegang kedua bahu Lisa.

Dengan kasar Lisa menepis tangan Jungkook hingga telepas. Ia kembali berjalan menuju pintu keluar rumah namun kali ini tangannya di pegang.

"Sayang kau mau kemana, dengan koper ini, 𝘏𝘪𝘪𝘪𝘬𝘬𝘬𝘴𝘴𝘴." Runtuh sudah pertahanan Jungkook, tak peduli pemikiran Lisa tentangnya nanti, yang paling penting adalah mencegah istrinya agar tidak pergi, karna ia tak akan sanggup bila ditinggal Lisa. Ia sangat mencintai wanita di depannya ini.

"Hiiikkksss, sayang dengar kan penjelasan ku dulu... 𝘏𝘪𝘪𝘪𝘬𝘬𝘬𝘴𝘴𝘴." Jungkook memohon kepada Lisa yang masih enggan menatap ke arahnya.

"Untuk saat ini aku tak ingin bicara dengan mu Jungkook, jadi mengerti lah." Setelah diam cukup lama, akhirnya ia angkat bicara. Sungguh ia tak tega melihat suami nya menagis seperti ini.

"S-sayang mana panggilan sayangmu untuk ku, panggil aku Kokoo sayang.....𝘏𝘪𝘪𝘪𝘬𝘬𝘬𝘴𝘴𝘴𝘴." Lanjut Jungkook yang terus saja menangis.

"Aku akan pergi untuk menangkan diri, aku akan membawa si kembar, A-aku cukup kecewa padamu."

"𝘉𝘳𝘳𝘶𝘶𝘶𝘶𝘬𝘬𝘬𝘬." Jungkook bersimpuh di depan Lisa sekarang. Ia bisa gila jika ditinggal oleh sang pujaan hati.

"Sayang 𝘏𝘪𝘪𝘪𝘬𝘬𝘬𝘴𝘴𝘴𝘴,,, dengarkan aku dulu.... 𝘏𝘪𝘪𝘬𝘬𝘬𝘬𝘴𝘴𝘴." Pinta Jungkook memeggang kaki Lisa.

Tentu saja Lisa kaget, hatinya tersentuh melihat cara suami, untuk mencegahnya pergi. Namun egonya lebih tinggi, ia membantu Jungkook berdiri.

"Jungkook aku pergi tak akan lama, aku ingin menyendiri dulu, jangan temui aku di waktu dekat ini." Setelah mengatakan itu Lisa kembali berjalan meninggalkan sang suami yang kembali jatuh bersimpuh, ia kembali menagis sungguh ia sangat tak tega melihat Jungkook yang seperti ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crazy CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang