• 02 •

20 5 2
                                    

Arella's pov

"Kita mau kemana Mister?" tanya ku

"Ke salah satu tempat muridku" jawab Mr. Lievan

"Murid? Aku pikir satu satunya murid mu adalah diriku" jelas ku

"Dia orang seperti apa?" tanya ku penuh dengan rasa penasaran

"Witch" jawabnya singkat

"E-eh? Mister bisa melakukan hal hal yang di lakukan penyihir?" tanyaku penuh rasa penasaran

"Hei kau ini bodoh atau gimana? Kemarin aku membuatkan mu tongkat Smurfs kan menggunakan mantra yang di berikan papa Smurf" jawabnya

"Ah aku lupa tentang itu" kataku sambil menggaruk kepala ku yang bahkan tidak gatal

"Kita sudah sampai"

Mobil kami pun berhenti didepan sebuah rum- ah maksud ku kastil yang sangat besar. Mr. Lievan pun mengajak ku untuk masuk.

"Rumah ini memang cocok untuk ditinggali seorang penyihir, rumah yang terlihat sangat elegan dengan interior klasik"  batin ku

"Dimana penyihir itu?" tanyaku sambil melihat kesana kemari

"Hey, dia adalah seniormu jadi tolong sopan ya" tutur Mr. Lievan tanpa melihat ke arah ku

Tiba tiba seseorang memakai jubah hitam dengan topi kerucut muncul dari dalam kegelapan.

"Nah ini dia, Viael apakabar?" tanya Mr. Lievan sambil menghampiri orang tersebut

"Viael? Viael Bouf Cerenten?" tanyaku

Orang itu pun membuka topinya dan menunjukan wajahnya

"WOAH VIAEL IS THAT REALLY YOU?" tanyaku sedikit berteriak

"Hey kubilang sopa-" aku menyela perkataan Mr. Lievan dengan berlari ke arah Viael dan memeluknya

"Viael, astaga aku sungguh merindukanmu teman" kataku sambil memeluk Viael

"Hey hey, bahasa lo kenapa?" tanya Viael tanpa membalas pelukanku

"Bales peluk dulu kek gitu" sahutku

Viael pun membalas pelukan ku lalu melepaskannya dan memegang pundak ku

"Ini Arella Maciel Rooselvet? udah gede ya lo" kata Viael sambil mengacak acak kan rambutku

"Wah wah kebetulan yang luar biasa? Oh maksudku takdir, darimana kalian bisa saling kenal?" tanya Mr. Lievan

"Dulu kami bekerja di organisasi yang sama Sir" jawab Viael

"Bayi satu ini belum berubah ya" kata Viael sambil melanjutkan pekerjaan mengacak acak rambut ku

"Heh, berantakan tau! Aku juga bukan bayi!" kataku sambil menunjukan wajah cemberut

"Umumumu jangan ngambek dong bayi" kata Viael yang sekarang menguyel nguyel pipi ku

"Ish" kataku sambil melepaskan tangannya dari pipi ku

"Sekian reuniannya, ayo semua berkumpul, aku mau memberitahukan hal yang penting" kata Mr. Lievan sambil berjalan kearah sofa

"Ada apa?" bisik Viael tepat di telinga ku

"Salah satu Creature masuk kedunia parallel dan mengacaukannya" jawabku ikut berbisik juga

"Ahh kirain apa" kata Viael sambil menggangguk angguk

Kami bertiga pun duduk di sofa. Viael pun segera menyiapkan minuman untukku dan Mr. Lievan.

"Mau minum apa? Milkshake air mata katak atau susu buaya?" tanya Viael

UniversesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang