• 12 •

10 3 0
                                    

Arella’s POV

Aku membuka mataku dan melihat pemandangan di depanku, Kelvin yang sedang tertidur. Tangan kami masih tertaut satu sama lain semenjak tadi malam. Entah kenapa dia terlihat sangat lucu saat sedang tertidur, aku yang gemas melihatnya pun mencolek hidungnya

“Good morning” kataku

Dia tidak merespon apapun karena dia masih berada di alam bawah sadarnya. Aku pun segera bangun dan ingin mengikat rambutku.

Saat aku hampir melepaskan tautan tangan kami karena ingin mengikat rambut, Kelvin menarikku sehingga aku berada di posisi tiduran. Ia membuka matanya, lalu menatapku lekat lekat, sambil berkata

“Good morning sunshine” katanya sambil tersenyum hangat

Aku pun membalas senyumannya. Tindakan yang Ia lakukan selanjutnya adalah mengangkat tangan kami yang masih saling bertautan.

“Ini dari semalem galepas nih?” tanya nya sambil mengangkat alisnya

“Nyata nya iya ni” balas ku

“Udah ah awas gue pengen bikin sarapan” kataku sambil mendorongnya sehingga terjatuh kelantai.

Akupun ikut jatuh karena ia tidak melepaskan tangannya dari tanganku, jadi posisinya aku menindihnya.

“MATA GUE, ASTAGA DRAMA APAAN INI PAGI-PAGI” heboh Flonight yang membuat ku dan Kelvin segera bangun dari posisi kami

“Lo apaan si pagi-pagi udah ribut” omel Flomilk yang terpaksa bangun dari tidurnya karena suara Flonight

“Ada apa ini pagi-pagi ribut?” kata Mr. Lievan yang bangun hanya dengan membuka matanya dan menurunkan tangannya, iya dari tadi malam ia tidur dengan posisi duduk tegak dengan tangan di silangkan di dada. Aku yang sudah menjadi muridnya selama 3 tahun terakhir pun tidak heran.

Aku yang melihat semua terbangun karena diriku dan Kelvin pun beranjak ke arah dapur untuk memasak sarapan pagi. Rupanya disana sudah ada Viael.

“Good morning buddy” kata ku

“Morning sunshine”

“Masak apaan lo?”

“Nasi goreng doang ni, oiye lo bantuin dong tu bikinin telor ceplok masing masing 1 jadi lu bikin 6”

“Telornya dimana?” tanyaku

“Kulkas, ambil aja di bagian bawah”

Aku segera berjalan kearah kulkas dan mengambil 6 telur untuk ku masak, tetapi aku kesulitan membawa 6 telur itu dengan kedua tanganku.

“Sini gue bantuin” kata Kelvin tiba tiba, menggambil 3 telur di tanganku

“Thanks”

“El, ini gue pake 2 teflon lo ya biar cepet di bantuin Kelvin”

“Iye udah pake aja yang ada”

Kami pun mulai memasak telur tersebut dimulai dengan memecahkan dan mengeluarkan isi telur tersebut keatas teflon dengan sempurna.

Aku berhasil, dengan kuning telur yang masih sempurna, saat aku melirik ke arah Kelvin, kuning telurnya sudah berada di luar teflon.

“Vin vin lu bikin telur ceplok aja belepotan hadeh” keluhku sambil membersihkan telur yang ada di luar teflon. Otomatis tangan ku terkena api karena bagian kuning telurnya jatuh persis di sebelah api dari kompor itu.

“A PANAS” teriakku sambil menarik tangan menjauh dari kompor.

Viael yang melihat itu pun terlihat panik lalu menghampiri ku

UniversesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang