"Hai Jung salam kenal!"
Sulit untuk dipercaya tapi, Hoseok laki-laki yang menarik. Sejak awal melihat Hoseok,Yora sudah mulai penasaran dengannya. Kharisma Hoseok berbeda. Seperti mentari yang bersinar terang di siang hari. Sikap cueknya juga menarik. Yora semakin menantang untuk menjadi dekat dengannya.
"Kita bisa jadi teman!" Seru Yora dengan penuh semangat. Laki-laki itu bingung. Disaat semua orang menjauhinya,hanya Yora seorang yang berani mengajaknya berteman. Dilihat dari matanyapun ada kesungguhan dari sana. Yora tulus,tapi Hoseok tidak ingin terlalu percaya. Tidak ada yang tahukan sikap orang bagaimana? Mungkin awalnya tulus,namun lama-kelamaan bisa berubah.
"Sebaiknya kamu jangan dekat-dekat. Benar kata mereka,aku ini pembawa sial!" Papar Hoseok. Dia kemudian mengambil buku lagu yang berada di tas. Daripada membuang waktu berbicara tidak jelas dengan gadis itu,lebih baik dia menulis dan melanjutkan lagunya.
"Ih kok gitu?!" Kesal Yora. Perempuan berumur 17 tahun itu dengan terpaksa kembali ke tempatnya. "It's oke. Mungkin hari ini tidak,tapi besok aku bakalan bikin kamu jadi teman aku!" Bisiknya dalam hati.
Dia mulai mengambil pena dan menulis lirik demi lirik. Semuanya mengalir begitu saja di kepala. Lagu ketiga hasil dari otak mungilnya.
Blue Side.
Lagu dengan melodi yang melankolis serta perpaduan rap dan vokal halus. Makna yang dalam tentang tempat untuk dirinya melarikan diri itu sangat aman tetapi dirinya memutuskan untuk bangkit dan lakukan segala hal yang ingin dirinya lakukan.
Hoseok sangat suka membuat lagu. Sejak kecil dia bercita-cita menjadi seorang ahli musik dan penyanyi.
°°°
Jam istirahat telah tiba. Semua orang berbondong-bondong menuju ke kantin sekolah tak ketinggalan Hoseok. Dengan uang seadanya,dia memilah makanan dengan harga sesuai kantong.
Melihat tidak ada satupun yang pas, Hoseok menelan ludah. Ternyata benar. Bahkan harga makanan di sekolah besar seperti ini begitu mahal. Untunglah sekolah juga menyediakan Snack yang berada di dalam kotak makanan besar yang tersedia di pojok kantin.
Daripada keroncongan, Hoseok memilih untuk membeli Snack saja daripada makanan berat. Namun saat berbalik hendak pergi,dia tidak sengaja menabrak seseorang hingga nampan makanannya terjatuh.
"Aw!!" Ringis seorang gadis saat sup miliknya yang masih panas terkena pada kaki mulusnya. Semua orang terkejut dan langsung menatap keduanya.
"Jalan liat-liat dong!" Ketus gadis itu sembari berdiri dibantu beberapa siswi lainnya.
"Maaf gak sengaja!" Hoseok membungkuk berulang kali sembari meminta maaf. Namun sepertinya gadis itu tidak ingin memaafkannya dan justru pergi sambil berjalan terseok-seok akibat luka panas di kakinya.
"Emang dasarnya pembawa sial! Teman-teman! Pokoknya jangan ada deketin orang ini! Nanti nasibnya kaya Jeha tadi!" Teriak salah satu teman Jeha yang juga teman sekelas Hoseok. Yumi.
Orang-orang nampak berbisik dan menatap Hoseok tidak suka. Dan satu persatu dari mereka pun mulai menjaga jarak. Bahkan ada yang mengusir Hoseok.
"Pembawa sial! Pergi sana jangan disini!!"
"Iya! Nanti kita kena sial lagi!"
"Sana sana! Husss!!"
Hoseok menunduk malu lalu pergi meninggalkan kantin yang telah riuh menyoraki namanya sebagai pembawa sial.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hope || J-Hope [NEW VERSION]
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] TAHAP REVISI! Hoseok laki-laki kuat. Hoseok tidak mementingkan ucapan orang. Dia hanya pemimpi yang berusaha menggapai apa yang dia inginkan. Sekalipun dunia menghalangi. . "Suatu saat aku akan menjadi seorang penyanyi"...