Setelah kejadian kebakaran mengenaskan itu, keluarga Junho benar-benar histeris melihat rumah mereka yang hangus terbakar. Harta benda mereka pun nyaris tidak ada yang tertinggal.
Kini mereka mengungsi di rumah milik Shinhwan. Dan saat itu juga semua orang kembali menyalahkan Hoseok.
"Kan kakak sudah bilang! Jangan mau pelihara anak pembawa sial kaya dia! Sekarang kalian mau tinggal dimana,hm?!" Celetuk Shinhwan.
Di sisi lain, Hoseok hanya menunduk dalam tanpa berniat menatap Junho maupun ayahnya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima kenyataan bahwa lagi-lagi dia membawa masalah dalam lingkungan keluarganya.
"Sebenarnya aku juga gak mau,kak! Tapi Junho yang terus paksa buat biarin Hoseok tinggal di rumah kami!" Tukas Jihan yang benar-benar menyesal telah menerima Hoseok.
"Sudah..jangan menyalahkan Hoseok terus. Dia juga udah jelasin kan kejadian sebenarnya. Minhyuk yang nakal karena main dekat kompor. Itukan bahaya!" Bela Junho.
"Jadi,kamu nuduh anak kita?! Seharusnya Hoseok juga bisa dong larang Minhyuk biar gak main kesitu! Dia kan gak ada kerjaan juga di rumah!" Sela Jihan tak terima.
"Om..Tante. Saya mengaku salah karena lalai jaga Minhyuk. Saya janji akan ganti rugi semuanya." Lirih Hoseok namun Shinhwan tiba-tiba saja tertawa.
"Kamu mau ganti rugi?! Pake apa?! Emang kamu punya uang?!" Ejeknya pada Hoseok.
"Gak usah macam-macam deh! Mending kamu keluar dulu! Saya muak liat muka kamu!" Usir Jihan pada Hoseok.
Merasa kehadirannya tidak diinginkan, Hoseok pun menurut dan langsung meninggalkan rumah Shinhwan dengan perasaan teramat bersalah.
°°°
Hoseok memutuskan untuk mencari pekerjaan. Ya,mau bagaimana pun juga dia harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi. Dia juga tidak ingin Jihan maupun Junho membencinya.
Dia telah berkeliling di pusat kota untuk mencari pekerjaan. Walaupun sampai sekarang dia belum juga menemukannya. Hoseok terduduk lesuh di bangku jalan.
Matanya melirik kiri kanan menelusuri apakah ada sesuatu yang dapat dia lakukan. Dan ada satu hal yang berhasil menarik perhatiannya.
Hoseok mendekati kerumunan orang yang tengah mengelilingi seorang pengamen jalanan. Dia berusaha mengambil tempat terdepan dengan menerobos kerumunan. Matanya berbinar kala melihat dua orang pengamen tengah bernyanyi dan juga beradu Rap –Skill bernyanyi cepat– diiringi dengan beberapa alat musik.
Laki-laki itu sangat menyukai musik. Dia tersenyum menatap kedua pengamen itu yang sukses membuat semua orang terhibur.
"Teman-teman yang mau menyumbangkan lagu silahkan!" Seru salah satu dari pengamen itu. Hoseok tidak tahan. Dia benar-benar ingin bernyanyi. Selama ini dia hanya diam dan tidak berani berekspresi di depan umum. Hoseok hanya menyembunyikan bakatnya. Namun saat ini entah kenapa dia sangat ingin bernyanyi.
Sampai akhirnya dia mengangkat tangan membuat semua orang bertepuk tangan.
"Ah..kakak yang di sebelah sana! Silahkan mendekat!" Panggilnya pada Hoseok.
Laki-laki itu dengan semangat mendekat dan meminta izin untuk meminjam gitar. Tak hanya bernyanyi,dia juga lihai memainkan berbagai alat musik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hope || J-Hope [NEW VERSION]
Fanfic[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] TAHAP REVISI! Hoseok laki-laki kuat. Hoseok tidak mementingkan ucapan orang. Dia hanya pemimpi yang berusaha menggapai apa yang dia inginkan. Sekalipun dunia menghalangi. . "Suatu saat aku akan menjadi seorang penyanyi"...