Hai terima kasih sudah mampir dan menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini. Mohon dukungan dengan vote & komennya. Jangan lupa share ke teman2 kalian🥰
Selamat membaca perjalanan baru dari My Hope!
Note : Semua watak,alur,dan juga tempat hanya fiksi belaka. FIKSI! Jangan ambil hati🤭
.
"Baik. Kamu saya terima kerja disini sebagai pelayan paruh waktu. Besok kamu sudah bisa kerja." Kata si pemilik kafe pada Hoseok yang beberapa menit lalu melamar pekerjaan padanya.
Hoseok tersenyum senang dan membungkuk ke arah lelaki yang sekarang adalah bosnya itu.
"Terima kasih pak! Saya janji akan bekerja dengan baik! Besok setelah pulang sekolah saya langsung kesini!" Seru Hoseok.
"Bagus. Itu yang saya inginkan. Kamu boleh pergi."
"Sekali lagi terima kasih!"
Hoseok keluar dari kafe dengan semangat. Dia harus menyiapkan diri untuk besok. Ini kesempatan langka dan dia tidak mau menyia-nyiakannya. Dan untung saja pemilik kafe itu mau mempekerjakannya paruh waktu setiap hari. Walaupun gaji yang diberikan tidak seberapa.
Saat Hoseok keluar,dia sudah tidak mendapati Yora. Ah,masa bodohlah. Lagipula gadis itu hanya bisa mengganggu saja. Memang seharusnya Yora pergi dan tidak ikut campur setiap masalahnya.
Esoknya, Hoseok bangun pagi-pagi sekali. Sebelum ke sekolah dia menyiapkan sarapan untuk keluarganya dan Junho melihat itu. Dia yang baru saja bangun lantas mendekati Hoseok.
"Tumben kamu bangun pagi-pagi begini?" Tanya Junho dengan lembut.
Hoseok tersenyum manis ke arah Junho. "Hari ini aku mau berangkat cepat aja." Jawab Hoseok.
"Oh,yaudah. Kamu juga harus sarapan,ya?"
"Iya. Ah.. begini. Karena aku udah kerja,aku pulang terlambat setiap hari. Papa tolong kasih tau ayah sama mama,ya? Takutnya mereka cariin aku."
Junho tersenyum haru dan mengangguk. Tangannya menepuk pundak Hoseok.
"Kamu gak usah kerja terlalu keras. Bagaimana pun juga semuanya bukan salah kamu." Lirih Junho.
"Gak papa. Anggap aja ini juga ucapan terima kasih karena papa sama mama udah rawat aku dengan baik." Tutur Hoseok.
"Kamu memang anak yang baik. Entah kenapa ayah kamu bisa benci sama anak sebaik kamu. Papa yakin suatu hari nanti kamu akan menjadi orang yang sukses. Belajar yang rajin dan raih cita-cita kamu. Papa selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu,nak."
°°°
Hoseok menyimpan tasnya di dalam laci meja. Melihat kelas yang berantakan membuatnya tergerak untuk membersihkannya. Karena ini masih terlalu pagi,semua penghuni kelas belum datang kecuali dirinya.
Hoseok merapikan meja dan kursi. Menghapus papan tulis yang tercoret,lalu menyapu kelas. Senang rasanya melihat kelas yang berantakan kini telah rapi dan bersih.
Setelah membuang sampah, Hoseok berniat kembali ke kelas. Namun tiba-tiba saja dia dihadang oleh Jimin dan teman-temannya.
"Jung Hoseok si pembawa sial. Aku pikir kamu bakal berhenti sekolah setelah kebakaran itu." Sindir Jimin yang sukses mengundang gelak tawa teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hope || J-Hope [NEW VERSION]
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] TAHAP REVISI! Hoseok laki-laki kuat. Hoseok tidak mementingkan ucapan orang. Dia hanya pemimpi yang berusaha menggapai apa yang dia inginkan. Sekalipun dunia menghalangi. . "Suatu saat aku akan menjadi seorang penyanyi"...