Suasana kantin yang cukup ramai pada senin ini, membuat ketiga gadis yang berjalan bak bidadari itu sedikit bingung mencari tempat yang ingin mereka duduki.Siapa yang tak mengenali Shani Indira, Adzana Shaliha, dan Yessica Tamara? Gadis pujaan seantero sekolah dan juga termasuk anggota osis dan murid teladan.
"Ci, kayaknya penuh semua ini bangku nya." ujar Chika yang mengamati sekitar kantin untuk mencari bangku kosong.
"Iya Ci, kayaknya full semua gak ada yang kosong ini." sambung Ashel yang menyetujui ucapan Chika.
"Apa mau bungkus aja terus kita makan di Aula sambil nungguin acara selanjutnya dimulai?" saran Shani yang tak kehabisan akal.
"Boleh kalo kayak gitu. Ci Shani sama Chika mau pesen apa?"
"Aku batagor, Shel. Minumnya ntar aku yang pesen aja." jawab Chika.
"Emm.. aku roti bakar aja sama kebab." jawab Shani.
"Oke tunggu ya. Eh Chik, aku pesen air mineral aja ya. Ntar uangnya aku ganti pas di Aula."
"Santai aja kali, Shel. Kayak sama siapa aja." saut Chika menanggapi ucapan Ashel.
Setelah Ashel pergi, Chika pun juga ikut beranjak. Namun Ia juga tak lupa bertanya apa yang ingin dibeli Shani.
"Ci Shani mau pesen minum apa?"
"Aku air mineral sama kayak Ashel. Sama tambah Susu kotak rasa strawberry buat Ge sama Kopi susu buat sepupuku."
"Oke Ci. Tunggu sebentar ya, aku beli minuman nya dulu." ucap Chika sambil berlalu meninggalkan Shani yang berdiri didekat pintu masuk kantin.
Shani yang sedari tadi menunggu, sesekali Ia membuka ponsel milik nya untuk mengecek, apakah ada chat dari Gracia atau orang lain.
Helaan nafas terdengar dari Shani. Gadis itu cukup heran, tak biasanya kekasihnya itu tak mengirimi nya pesan. Padahal, biasanya selalu ada notifikasi yang tertera di ponselnya dari Gracia.
"Ge kalo sibuk kayaknya gak pernah sampe gak ngechat gini." gumam Shani pelan.
Fokus Shani yang daritadi berada pada ponsel nya itu, membuat dirinya tidak sadar bahwa Ashel dan Chika sudah berada di sampingnya.
"Ci Gre belum ngechat juga, Ci?" tanya Ashel pada Shani.
Shani mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Ashel.
"Tumben Ci. Biasanya Ci Gre kan yang paling gak bisa tuh, tanpa chat seorang Shani Indira." Chika sedikit terkekeh ketika mengatakan seperti itu.
"Iyanih, gak tau tuh anak tumben banget gak ngechat." Shani cukup kesal dengan kelakuan Gracia hari ini. Walaupun tadi gadis itu sempat mengangkat telfon dari dirinya.
Tapi tetap saja, meninggalkan pesan pun tidak. Bagaimana Ia tidak kesal?
Lalu mereka bertiga melanjutkan jalan nya menuju Aula sambil bercerita mengenai keluh kesah dari kekasih masing-masing.
---
Sedangkan di sisi lain yang cukup jauh dari kantin dan suasana keramaian. Terdengar sebuah suara yang cukup kencang.
BRAK..
BUGH..
Suara sesuatu yang terlempar cukup keras hingga menabrak dinding itu cukup memenuhi dan membuat gema di lantai tiga dan tangga bagian selatan.
Dari kejauhan juga terdengar suara langkah kaki yang tadinya pelan, mendadak menjadi cepat mendekati tangga yang akan menuju ke lantai 3 dekat Aula, ketika terdengar suara dentuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Different
General Fiction"Gue selalu perhatiin dia, karena dia yang bisa buat gue beda." Anonymous said. "Don't look at me like that. Lo buat gue makin takut dan risih atas segala sikap lo." Anonymous said. WARNING! This story contains : - GxG - Kekerasan - Bahasa kasar dan...