Kini Oniel dan Adel sudah berada di Aula. Mereka berdua berkumpul dengan siswa baru. Sedangkan Mira, dirinya berada di kursi penonton Aula, dikarenakan dirinya yang sudah berada di kelas 11 sendiri. Ia hanya diam duduk disana sambil memperhatikan sekitar.
Sedangkan Ara dan Dey, mereka baru saja memasuki Aula melalui pintu bawah bangku penonton, jadi disaat mereka masuk. Tak ada panitia yang melihat kedua nya baru saja masuk atau baru saja mengikuti MOPD.
"Lah Del sendiri aja. Bukan nya tadi sama Flora?" tanya Ara yang baru saja sampai dan duduk di samping Adel.
"Wah bener-bener lu Del. Gak setia kawin. Temen sendiri ditinggal." Dey berbicara dengan gaya seperti mengompori teman nya.
"Gue tau Dey, kalo lo tuh kebelet kawin sama Kak Anin atau Kak Jinan. Tapi gak salah ngomong juga goblok." Adel berbicara lalu menoyor kepala Dey pelan.
"Aduh sakit bego. Gak sopan lu ye bener bener bocah." Dey merasa kesal saat kepala nya ditoyor oleh Adel.
"Berisik sekali kalian wahai anak jelmaan dajjal." ucap Oniel yang sedari tadi diam.
"Tapi serius ya. Gue juga gak tau itu anak kemana. Tadi dia keluar duluan pas gue lagi cuci tangan. Diculik gak sih dia?" jelas Adel kepada Ara dan Dey yang baru saja bertanya kepada dirinya.
Dey lalu menggeleng. "Dia masih ada di sekolah kok. Kalo diculik, gak elite banget masih disekolah." jelas Dey menjawab pertanyaan Adel.
"Iyalah bego banget kalo Flora diculik tapi diumpetin nya di sekolah." Ara menimpali.
"Eh gue bosen deh daritadi." Oniel tiba-tiba berkata. Lalu Ia memutar badan nya menatap kawan-kawan nya.
"Lah sama gue juga." timpal Adel.
"Cabut gak sih?" Dey memberikan saran.
"Gas jangan kelamaan. Urusan dimarahin, pikir akhir." Ara berkata lalu berlalu untuk berjalan mendekati Mira.
Lalu kemanakah Flora sebenarnya? Mengapa gadis itu tidak bersama dengan Adel?
---
"Azizi Ashadel mau kemana?" sebuah suara menghentikan langkah kaki Zee. Ia juga terhenti dikarenakan tangan nya dipegang oleh sumber suara itu.
Lalu Zee pun membalikkan badan nya. Tak lama setelah itu,
"HAHAHAHAHA TEGANG BANGET MUKA LO ANJIR." suara tawaan seketika menggelegar.
PLAK..
Zee melayangkan tamparan pada lengan gadis yang baru saja membuat dirinya kaget.
"OLLA! EMANG LO GAK BERAKHLAK. GUE UDAH TAKUT KIRAIN ASHEL YANG NANGKEP GUE." Zee berteriak kesal menatap Olla yang dengan berani nya membuat dirinya kaget.
"Udah ayo buruan itu Ashel jalan kearah sini beneran." ucap Olla dengan tergesa-gesa lalu berlari sambil menarik tangan Zee kearah yang sepi dan kini kedua siswi itu hilang dari pandangan mata.
Tak jauh dari tempat mereka berdua lari, ada salah seorang yang tidak sengaja melihat kelakuan mereka berdua.
"Oh bisa teleportasi juga mereka. Hmm menarik." ucap seseorang itu dengan bergumam pelan lalu pergi meninggalkan tempat itu sebelum ada seseorang yang melihat kearahnya.
Siapakah orang itu sebenarnya?
---
Kini terlihat lima gadis yang berjalan keluar Aula melalui pintu samping yang menembus celah gudang selatan. Mereka berjalan dengan santai nya menyusuri koridor sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Different
Narrativa generale"Gue selalu perhatiin dia, karena dia yang bisa buat gue beda." Anonymous said. "Don't look at me like that. Lo buat gue makin takut dan risih atas segala sikap lo." Anonymous said. WARNING! This story contains : - GxG - Kekerasan - Bahasa kasar dan...