Di tempat lain, yang jauh dari Kota Tua. Terlihat seorang gadis yang sedang berkutat dengan tugas tugasnya.
"Ih banyak banget. Nyebelin tuh guru." gerutunya saat mengerjakan tugas.
"Bosen dirumah ah, dari sore nugas mulu. Ajakin Ashel sama Eli main aja kali ya?" bicaranya pada diri sendiri.
Tanpa berpikir panjang lagi, Ia mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada dua temannya itu.
Eliii.
Punten
Eliiii
Main yuk?Mangga geulis
Main kemana ih
Udah malem ini ChikIh kemana ajaaa
Gue bosen dirumahHmm kemana ya
Berdua aja?Mau ngajak Ashel sih
Belum chat tapiBerani gak
Gak
BELOM MAEMUNAH
YAUDAH SANTAI
Iya maap
Main ke rumah Ci Shani
Yuk?Widih
Apa tidak takut?Lu kata setan
Gimana?Yaudah ayuklah
Siap siap dulu gueOke siap-siap juga
Lo telfon Ashel ya
Mau mandi dulu gwIya siap
Bawa jajan y
Thx
Usai berkirim pesan dengan temannya itu. Chika dengan segera bangkit dari duduknya dan membereskan semua buku yang baru saja Ia gunakan.Ia pun berdiri dan berjalan menuju kearah sliding door lemari bajunya, lalu memilah milah baju.
Saat akan mengambil baju yang akan dikenakan, Ia teringat akan sesuatu.
"Ih lupa belum telfon Ashel." ujarnya lalu mengambil ponselnya yang tergeletak.
Chika pun dengan segera menghubungi Ashel.
"Shel, main yuk."
"..."
"Ke rumah Ci Shani."
"..."
"Sama Eli sih. Gimana, mau gak?"
"..."
"Gampang, ini aku mau chat Ci Shani."
"..."
"Okee. Aku nanti otw ke rumahmu ya."
"..."
"Okiii daah."
Setelah menyelesaikan panggilan dengan Ashel. Chika pun melanjutkan kegiatannya mengambil baju dan berganti pakaian.
Chika sedikit memoles wajahnya dengan gaya natural, mengingat ini sudah malam hari dan dirinya hanya akan bermain ke rumah Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Different
Fiksi Umum"Gue selalu perhatiin dia, karena dia yang bisa buat gue beda." Anonymous said. "Don't look at me like that. Lo buat gue makin takut dan risih atas segala sikap lo." Anonymous said. WARNING! This story contains : - GxG - Kekerasan - Bahasa kasar dan...