CHAPTER 8

2.8K 358 12
                                    

Teriakan demi teriakan terdengar dari dalam sekolah. Namun teriakan itu tak membuat ketiga gadis yang baru saja terjatuh itu memberikan jawaban. Tapi, mereka malah berkelahi sendiri.

"Sakit goblok jahra! Lu bener-bener ye!" sentak Dey kepada Ara karena dirinya yang ikut jatuh dan kakinya yang terinjak oleh Ara.

"Elu lah bego nyenggol bahu gue! Kan gue gak siap." bela Ara tidak terima dengan sentakan yang diberikan oleh Dey barusan.

"Sakitan gue lah anjir. Liat-liat lo berdua nimpukin gue. BANGUN WOI!" Azizi sangat kesal dan Ia sedikit berteriak kepada kedua teman nya.

Sadar akan teriakan Azizi dan perkataan gadis itu, membuat Ara dan Dey dengan segera bangun dan berdiri. Lalu mereka hanya cengengesan menatap Azizi.

"WOI ZEE! NGAPAIN LU DUDUK DI TANAH. KAYAK GELANDANGAN" teriak seseorang dari kejauhan.

Teriakan itu membuat Azizi, Dey, dan Ara menoleh. Disana mereka menatap Olla yang sudah berada didalam mobil.

"Malah pada diem ngeliatin kita. Lo semua mau naik gak? Gak jadi bolos nih? Tinggal aja Niel." ucap Mira yang sedari tadi melihat ketiga temannya itu hanya diam melihat mereka.

"LAH IYE TUNGGU!" seru Dey lalu berlari mendekati mobil diikuti oleh Ara dan Azizi.

Mobil yang berisi delapan gadis didalamnya itupun melaju meninggalkan lingkungan sekolah. Oniel yang berada di kursi kemudi itu melajukan mobil yang mereka tumpangi kearah basecamp, guna untuk mengganti baju mereka dan melanjutkan perjalanan mereka untuk ke mall.

---

Saat ke delapan siswi yang membolos tadi tidak membuat kegiatan MPLS yang sedang berjalan itu terhenti. Justru kini kegiatan MPLS tetap dilanjutkan dan kembali dilaksanakan di lapangan sekolah.

Jam sudah menunjukkan pukul 13:50. Dimana sebentar lagi bel pulang sekolah akan berbunyi, menandakan jam kegiatan hari ini akan segera usai.

Di sisi yang tak jauh dari lapangan, terlihat beberapa siswa dan siswi yang menyandang status sebagai panitia MPLS dan anggota osis terlihat mengawasi seluruh siswa baru di sekolah mereka. Mata mereka tak pernah lepas untuk mengawasi gerak gerik siswa dan siswi baru, apabila terlihat ada yang tidak sesuai dengan aturan yang ada.

"Ge, tadi Ara gakpapa kan?" tanya Shani yang sedari tadi diam memandang kearah kumpulan siswa dan siswi baru yang sedang melaksanakan MPLS.

Gracia yang berada disamping Shani itupun menolehkan kepalanya, Ia memberikan senyuman kepada kekasihnya itu. Lalu Ia berjalan mendekat kearah kekasihnya dan mengelus lembut kepala Shani.

"Jangan khawatir Ci. Ara pasti gakpapa kok. Udah jangan dipikirin ya?" ujar Gracia berusaha menenangkan kekasihnya.

Shani yang mendengar jawaban Gracia itu hanya mengangguk pelan dan membalas senyuman kekasihnya. Dirinya juga semakin mendekatkan tubuhnya pada kekasihnya itu, dengan perlahan tangan nya melingkari pinggang Gracia.

"Aku pengen jalan-jalan deh Ge." Shani berkata sembari mendongakkan kepala nya. Posisinya yang berdiri di anak tangga paling bawah, membuat dirinya mendongak menatap Gracia yang berada satu anak tangga diatasnya.

Gracia yang merasa dirinya ditatap itupun menundukkan kepalanya, Ia menatap mata kekasihnya yang menurutnya sangat sempurna. Tangan nya secara reflek mengulur dan memberikan usapan di pipi Shani.

"Mau jalan abis pulang sekolah ini?" tanya Gracia menatap Shani.

Ditanya seperti itu oleh kekasihnya, membuat Shani mengangguk semangat dan memberikan senyumannya. "Mau! Kita ke mall ya? Aku pengen belanja." jawab Shani dengan semangat.

I'm DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang