Mendengar erangan yang keluar dari mulut Ara membuat seluruh gadis yang berada disana, mengalihkan atensi mereka kearah Ara.
Ara, gadis itu terlihat seperti menahan sakit. Terlihat dari otot lehernya yang sangat jelas terlihat dan badan nya yang seketika akan merosot jatuh ke lantai.
Hal itu membuat Chika secara reflek memegang kedua tangan Ara. Ia cukup kaget ketika gadis dihadapan nya itu akan jatuh ke lantai.
Mata Eli dan Oniel yang berada disamping mereka berdua seketika ikut semakin panik. Tangan mereka berdua juga sontak ikut menahan tubuh Ara agar tidak terjatuh ke lantai.
"Toilet." suara Ara terdengar sangat pelan dengan sedikit terengah. Namun baik Eli maupun Oniel tetap mendengarnya.
Dengan segera mereka saling bertatapan dan memberi kode melalui mata mereka lalu mengangguk.
"Chik, gue sama Oniel mau bawa Ara ke uks dulu ya. Misi." ucap Eli singkat lalu dengan sekuat tenaga membawa Ara bersamaan dengan Oniel yang membantunya.
Chika hanya menganggukkan kepalanya merespon ucapan Eli barusan.
Setelah mendapatkan respon dari Chika, dengan sigap Eli dan Oniel membawa Ara menjauh untuk ke uks.
Ekor mata Chika secara tidak sadar terus mengikuti kemana Ara yang dibawa pergi oleh Eli dan Oniel barusan.
Hening. Itulah kondisi yang terjadi setelah kepergian Ara ke uks. Namun itu hanya bertahan beberapa detik saja. Ketika sebuah suara memecahkan keheningan itu.
"AH AKHIRNYA DAH GAK KEBELET BOKER." suara kencang itu cukup membuat kaget seluruh gadis yang disana.
Bagaimana tidak kaget? Itu suara yang keluar dari Azizi yang jelas-jelas tadi terlihat sangat lemah. Namun, kini gadis itu tiba-tiba berteriak tanpa sebab.
Disamping Azizi terdapat Mira dan Olla yang sudah melepaskan genggaman mereka di kedua tangan Azizi. Lalu mereka berdua bangkit dan secara kompak mendorong kepala Azizi, berpura-pura kesal untuk menutupi kondisi yang sebenarnya terjadi.
"Yaelah bocah. Pada khawatir tiba-tiba lo lemes. Taunya bengis." ucap Mira kesal.
"Tau lah. Gue kira tadi dia kesurupan penunggu sini. Tau gitu gak usah gue pegangin." tambah Olla yang juga ikut kesal.
"ADOH. IH KALIAN GAK SOPAN" jerit Azizi yang merasa kesal setelah mendapat dorongan dikepalanya oleh Olla dan Mira.
"Acel.." ucap Azizi pelan menatap kekasihnya yang berada dihadapannya dengan muka memelas. Berharap mendapat pembelaan dari kekasihnya itu.
"Azizi bikin mual aja. Mana baru kelar minum susu juga gue." saut salah satu orang saat melihat kelakuan Azizi yang berada di seberangnya barusan.
"Ih Ci Gre mah gitu sama Ajiji." Azizi membalas menggunakan suara yang sengaja Ia buat menggemaskan.
"HOEK MAU MUNTAH."
"SUMPAH GUE MAU MUNTAH."
"GUE KASIH ULER PELIHARAAN DIRUMAH TAU RASA LU."
Ketiga suara itu dikeluarkan oleh Dey, Flora dan Adel yang sedari tadi diam memperhatikan mereka.
"Eh udah kalian malah pada nongkrong disini. Mau pada bolos lagi? Udah tadi pagi telat dan dapet hukuman. Sekarang malah nongkrong." ujar Gracia yang berusaha mencairkan suasana agar kembali normal.
"Loh mereka telat, Ge?" tanya Shani heran lalu menatap kekasihnya.
"Iya mereka telat. Mana nyantai banget lagi tadi pagi." jawab Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Different
General Fiction"Gue selalu perhatiin dia, karena dia yang bisa buat gue beda." Anonymous said. "Don't look at me like that. Lo buat gue makin takut dan risih atas segala sikap lo." Anonymous said. WARNING! This story contains : - GxG - Kekerasan - Bahasa kasar dan...