"Bawa Ci Gre kesini."
Pesan yang terdengar oleh Flora dan Adel yang saat ini sedang berada di Aula.
Sontak kedua nya bangkit dari tempat duduk yang mereka duduki, lalu menolehkan kepalanya dan mengedarkan pandangannya menyusuri Aula.
"Del, lo kebagian kanan. Gue ke kiri. Kalo ketemu, lewat biasa ya kabarin." Flora memberikan perintah yang lalu diangguki setuju oleh Adel.
Lalu kedua gadis itu berpencar untuk mencari sosok Gracia, yang tenggelam diantara panitia MOPD.
Flora menolehkan kepala nya ke kanan kiri dan matanya fokus mencari Gracia. Hingga dirinya tak fokus menatap sekitarnya, membuat dirinya secara tak sengaja menabrak salah satu siswa yang berjalan berlawanan arah dengan nya.
"Eh maaf maaf." ucap Flora dengan reflek memegang bahu siswi yang baru saja tak sengaja Ia tabrak, agar siswi tersebut tidak jatuh.
"Iya gakpapa." balas pelan siswi tersebut lalu dengan segera berlalu dari Flora.
Flora mengangkat alis sebelah kanan nya keatas, heran dengan situasi yang baru saja terjadi. Lalu Ia menggelengkan kepala nya pelan dan kembali berjalan mencari Gracia.
Sorot mata nya yang jeli menangkap sosok Gracia yang sekitar 50 meter berada didepan sana, bersama beberapa panitia dan anggota osis lain nya.
Dengan cepat, Flora mempercepat langkahnya mendekati Gracia. Tak lupa Ia memberikan kabar kepada Adel yang berada di lawan arahnya.
"Del, ring basket area gue. Kita ketemu disana ya. Ci Gre disana."
Mendapatkan kabar dari Flora, dengan sigap Adel memutar arah jalan nya dan menuju arah dimana Flora memberikan petunjuk. Matanya ikut menatap arah dimana Flora tadi menjelaskan.
Ah benar. Gracia berada disana, bersama teman-teman nya.
Lalu Adel mempercepat langkahnya dan lama kelamaan mengubah langkah jalan nya menjadi agak berlari. Ia juga melihat Flora yang sudah berjalan lebih dahulu dari dirinya.
Dengan langkah kakinya yang panjang, Adel berhasil berjalan bersebelahan dengan Flora. Membuat gadis yang lebih pendek itu melirik samping nya. Mereka menganggukkan kepala bersamaan dan berjalan semakin mendekati Gracia.
"Flo, kayaknya kalo kita tiba-tiba masuk ke kerumunan panitia, gak mungkin deh." ucap Adel pelan saat melihat ternyata didepan sana cukup ramai.
Ucapan Adel membuat Flora seketika berpikir. Ada benarnya juga yang diucapkan sahabatnya itu.
Lalu Ia menghentikan langkahnya dan tangan kanan nya Ia gunakan untuk menahan Adel, agar ikut terhenti juga.
"Lambaiin tangan aja kali ya? Siapa tau Ci Gre liat ke kita, Del." usul Flora.
"Wah boleh juga tuh. Munduran dikit lah abis itu kita lambaikan tangan kek nonton konser." Adel menyetujui ucapan Flora dan Ia memundurkan langkahnya sesuai dengan yang baru saja Ia ucapkan.
Flora juga mengikuti pergerakan Adel. Ia sedikit melirik kanan dan kiri. Jujur saja, dirinya cukup malu. Namun, mau tidak mau. Ia harus tetap melakukan nya.
Sedangkan disamping Flora, gadis dengan tinggi yang melebihi Flora itu sudah melambaikan tangan nya tinggi-tinggi menghadap arah dimana Gracia ada. Bahkan raut wajahnya terlihat sangat ceria.
Flora pun menghembuskan nafasnya dan mengangkat kedua tangan nya. Kini Ia melambaikan tangan nya juga sama seperti yang dilakukan Adel. Bahkan raut wajahnya pun mengikuti seperti Adel.
5 menit sudah berjalan, namun Gracia tak juga menatap mereka berdua. Membuat tangan mereka berdua cukup pegal. Namun, mereka tetap melambaikan tangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Different
General Fiction"Gue selalu perhatiin dia, karena dia yang bisa buat gue beda." Anonymous said. "Don't look at me like that. Lo buat gue makin takut dan risih atas segala sikap lo." Anonymous said. WARNING! This story contains : - GxG - Kekerasan - Bahasa kasar dan...