Disclaimer | 2021
Original Story by jeje_jeora°
°
°
°
- Happy Reading -
•••
••
•
Di sebuah kamar mewah bernuansa putih, terlihat seorang gadis cantik dan manis sedang memejamkan matanya di sebuah kasur yang sangat besar. Di sisinya terdapat dua orang berbaju serba putih landung berlengan panjang dengan kain di yang menutup kepalanya yang sedang memeriksa denyut nadi tangan gadis cantik itu.
"Bagaimana keadaanya, tabib?" tanya seorang wanita berparas cantik dengan riasan dan pakaian yang elegan tak lupa sebuah mahkota kecil yang terpasang di kepalanya.
"Tuan putri baik-baik saja yang mulia. Sebentar lagi juga akan tersadar." jelas seorang pria yang menjabat sebagai kepala tabib disana.
"Terimakasih dewa. Syukurlah Carlina tidak apa-apa." ucapnya merasa lega lalu memeluk seorang pria dengan paras tegas dan penuh wibawa dengan mahkota perak dengan hiasan permata jamrud membuatnya semakin terlihat berwibawa.
"Tenanglah Ratu. Carlina sudah baik-baik saja sekarang." ucapnya pada wanita yang sedang berada di dekapannya.
Perlahan ada sebuah pergerakan kecil dari jari tangan gadis yang bernama Carlina yang sudah hampir satu jam tak sadarkan diri.
"Yang mulia, Putri Carlina mulai sadar." Sang tabib segera mengecek kembali keadaan nadi Carlina.
"Aw! Sakitnya. Kepala ku. Aw!" Suara rintisan Carlina membuat sepasang suami istri tadi segera menghampirinya.
"Carlina? Kau sudah sadar?" tanya wanita tadi pada Carlina sekedar untuk memastikan.
"Aw!" Carlina memegang kepalanya yang terasa berdenyut nyeri. Dengan perlahan ia membuka matanya. Saat penglihatannya sudah jelas, dia melihat seorang wanita dan pria yang sedang menatapnya khawatir.
"Carlina? Syukurlah kau tidak apa-apa." Wanita tadi menangis menatapnya.
Gadis cantik itu dengan perlahan mulai mendudukkan dirinya dan bersandar pada kepala ranjang. Ia mengedarkan pandangannya pada sekitar dengan ekspresi bingung.
"Aku...dimana?" gumamnya.
"Carlina, kau tak apa?" tanya wanita yang ada di sisinya.
"Aku dimana? Kalian siapa?" tanya Carlina pada pasangan yang ada di depannya.
"Apa maksudmu, Nak? Kami orang tua mu." ucap sang pria sambil menatap Carlina heran.
"Orang tua ku? Tapi kalian bukan orang tua ku." Carlina semakin bingung dengan apa yang terjadi disini.
"Ya dewa. Kau kenapa Carlina? Kami orang tua mu." Wanita tadi langsung menggenggam tangan Carlina.
"Yang mulia biarkan kami periksa kondisi tuan putri lagi." Izin tabib tadi yang masih berada disana dengan asistennya.
"Silahkan tabib." Ucap pria tadi.
Tabib mulai mengecek kondisi putri Carlina dengan teliti dan mengajukan beberapa pertanyaan padanya.
"Yang mulia Raja Thaion dan Ratu Alice, untuk sementara tuan putri kehilangan ingatannya karena benturan di kepala saat ia jatuh dari kamar mandi." Jelas sang tabib membuat Raja Thaion dan Ratu Alice menampilkan raut kesedihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑪𝒐𝒏𝒇𝒍𝒂𝒕𝒆 [End]
AléatoireConflate : To blend together Ketika dua karakter tergabung, Sebuah kolaborasi tercipta dalam satu semesta... #4 K-Fiction 25.08.21 [ Oneshot Project ] Copyright ©2021 by Lynlyn & Jeje