Hari ini tepat di sebuah mension di taman belakang, tengah di adakan sebuah pernikahan bertema outdoor. Semua tema seperti menyatu dengan alam. Sangat indah dan menyegarkan. Apalagi melihat pasangan yang tengah berdiri di depan pastor sambil mengucap janji pernikahan. Suara tepuk tangan meriah dan isak tangis kedua orang tua mempelai semakin menambah haru suasana.
"Jevita Maxwell, kau datang? Ku kira kau tidak akan datang ke pernikahan ku." Panggil sang pengantin wanita pada seorang gadis cantik yang tengah berdiri dengan dress berwarna ungu.
Gadis itu tertawa renyah. "Aku tidak mungkin tidak datang di acara pernikahan mu, Quenie Jhonata." Ucapnya dengan senyuman yang indah.
"Terimakasih sudah mau jauh-jauh dari Amerika datang ke Singapura." Quenie memeluk Jevita dengan erat.
"Jevita? Kau datang?" Kini pengantin pria menghampiri dua wanita yang sedang asik berpelukan melepas rindu.
"Hai, Andre. Ya, seperti yang kau lihat. Aku tidak mau ada yang menangis sambil melakukan video call dengan ku, karena aku tak datang di hari pentingnya." Ucapan Jevita membuat Andre tertawa, sedangkan Quenie mengerucutkan bibirnya merasa kesal.
"Ini hadiah pernikahan untuk kalian." Jevita memberikan kotak panjang kecil pada Quenie.
"Apa ini?" Tanya Quenie.
"Jangan di buka sekarang. Simpan itu untuk nanti malam. Jangan lupa buka itu bersama suami mu." Jevita melayangkan gerlingan nakal pada Quenie.
"Jevita Maxwell! Kau mulai nakal." Quenie mencubit hidung Jevita main-main.
"Apa sudah waktunya melempar buket?" Tanya Jevita.
"Ok. Ayo, kau harus bisa menangkapnya! Jika tidak, kau harus berdiri disini tanpa makan apa pun." Tantang Quenie.
![𝑪𝒐𝒏𝒇𝒍𝒂𝒕𝒆 [End]](https://img.wattpad.com/cover/275833326-64-k201806.jpg)