11 - Sensei 💜

23 7 8
                                    

Disclaimer | 2021
Original Story by jeje_jeora

°

°

°

°

- Happy Reading -

•••

••

Di kota Tokyo, terlihat sangat ramai oleh lalu lalang masyarakat. Selain itu, banyak juga gedung-gedung besar yang menjulang tinggi di kota Tokyo yang terlihat sangat bagus dan megah.

Begitupun di salah satu gedung sekolah di tengah kota Tokyo yaitu, Tokyo Senior Hight School. Di sebuah ruang kelas yang terlihat ramai, terlihat sekumpulan gadis remaja yang sedang membicarakan tentang kencan buta yang sering di adakan oleh para remaja untuk mencari pasangan.

"Jeora, kemari! Ayana mengajak kita ikut kencan buta." Panggil seorang ber-name tag Suzuka Ayakasi.

Gadis remaja yang bername tag Jeora Tanaka pun segera menoleh kearah suara Suzuka yang merupakan sahabat sekaligus kakak sepupunya.

"Ada apa, kak?" Tanya Jeora yang sedang mengerjakan tugas.

"Jeora..." Suzuka menghampiri Jeora lalu memegang kedua pundak-nya. "...aku dan mereka mengajak mu untuk ikut kencan buta. Kau tidak bisa menghabiskan masa sekolah mu tanpa seorang pria."

"Ta-tapi kak, aku...aku..." Jeora tergagap lalu melihat penampilan dirinya.

Suzuka pun mengikuti melihat penampilan Jeora. Ia menggigit bibir dalamnya merasa kasihan. Bagaimana tidak? Jeora, penampilannya tidak bisa di bilang baik oleh semua orang kecuali keluarga dan kakak sepupunya.

Kacamata bulat tebal, rambut kepang dua, meski wajahnya cantik, tapi penampilan Jeora sangat mirip seperti kutu buku. Ya, memang Jeora sedikit kutu buku.

"Ku rasa kita hanya perlu merubah style mu." Suzuka segera menarik lengan Jeora, agar Jeora berdiri. Ia lalu memutar-mutar tubuh Jeora, dan melihat penampilannya dari ujung kaki hingga ujung rambut. Jentikkan jarinya menandakan bahwa semua rencananya sudah matang.

"Nice!"

Suara bel kembali berbunyi, membuat semua murid segera masuk ke kelas mereka masing-masing. Termasuk juga para guru yang akan mengajar di setiap kelas.

"Sial! Sekarang pelajaran Mitsuhide sensei. Aku tidak bisa tidur di kelas." Ucap salah seorang murid laki-laki disana.

"Ya, meski begitu. Aku suka karena dia tampan." Kekeh seorang murid perempuan yang tepat berada di depan bangku Jeora.

Tak lama pinntu kelas terbuka lebar menampilkan seorang pria yang tampan, gagah, tegas, dan aura dinginnya membuat sebagian para siswa takut dan para siswi berdecak kagum. Ingin rasanya para siswi di kelas itu berteriak histeris. Namun, mereka tahan. Karena bagaimana pun mereka tidak ingin di persulit dalam pelajaran sastra yang diajarkan oleh Yonggi Mitsuhide.

Setelah saling sapa, mereka pun mulai belajar dan memperhatikan Mitsuhide yang sedang membahas tentang sastra. Namun, terlihat satu orang gadis yang tatapannya tidak biasa hingga pipi itu sedikit merona. Dia berusaha untuk fokus meski ia tahu ia tidak akan pernah fokus. Hingga pelajaran berakhir, pipinya masih terlihat serumbat merah tipis.

𝑪𝒐𝒏𝒇𝒍𝒂𝒕𝒆 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang