Setiap mata kuliah Psikologi Lintas Budaya orang-orang saling rebutan kursi deretan belakang sama tengah, bagian depan jarang sekali kursinya penuh palingan bagian itu ditempati sama 2 hingga 4 orang yang gemar duduk di situ bersama mereka para mahasiswa yang setengah hati terpaksa menduduki kursi depan karena terlambat hadir.
Bangku favorite Jisoo adalah tengah bagian sayap kanan, barisan keempat dari depan sama belakang, dan dia selalu menempati urutan kedua jika hitungan pertamanya diawali dari tembok sisi kanannya. Paling senang duduk di bawah AC mengingat siang-siang kuliah begini kadang kelas suka panas, mana lagi lokasinya di lantai tiga dan jendela kaca besar di samping kiri itu sering membawa masuk hawa panas dari luar. Terus sering banget kejadian AC kelas bermasalah dan bukan cuma kelas di lantai tiga doang, melainkan lantai bawah yang harusnya adem jadi sumpek gara-gara AC bermasalah, entah karena kurang dingin, dingin tapi kedinginan, panas jadi kepanasan, atau enggak berfungsi sehingga waktu ada dialog mahasiswa perwakilan dari mahasiswa psikologi selalu mengeluhkesahkan masalah AC.
Aneh aslinya. Padahal dipikir-pikir lagi tuh, gedung fakultasnya termasuk bangunan baru setelah dua tahun lalu pindah dari gedung lama yang sekarang jadi gedung rumah tangga.
"Oi, Jis." Jisoo menoleh kaget tatkala Baekho yang jarang banget mau duduk di sebelahnya pas kuliah gini tiba-tiba muncul dan mengisi bangku kosong sampingnya. Dua cowok lainnya pun ikut menempati bangku kosong samping kiri si cowok ini, sisanya cari aman dengan kursi belakang. Belakang mereka maksudnya.
Ekspresi jahil yang terukir jelas di wajah Baekho meninggalkan jejak bingung di wajah si cewek. "Ngomong sih, Ho," tegurnya kurang nyaman kalau terus-terusan jadi tontonan cowok ini.
"Beneran lo mulai suka cowok?"
"Apaan, sih!" dengusnya kesal atas pertanyaan konyol yang masih saja mengungkit hal demikian. Jelas-jelas Baekho sudah tahu kalau Jisoo bukan bagian dari kaum pelangi. Kebohongan setahun lalu ini dibongkar oleh mulut Ravn yang tidak tahu apa-apa soalan Jisoo membodohi Baekho terkait ketertarikan seksualnya.
Baekho tertawa cukup berisik hitungannya bersama dua cowok itu mengisi bunyi di kelas yang bagaikan pasar malam karena disamping mereka ada pula celotehan berasal penghuni kelas. Tiba-tiba cowok ini mencodongkan tubuh ke arahnya hingga Jisoo bisa merasakan tarikan napas si cowok bertubuh kekar bagaikan si binaragawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shameless | taesoo [✔]
Фанфик... 𝘦𝘷𝘦𝘳𝘺 𝘵𝘪𝘮𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘳𝘦𝘫𝘦𝘤𝘵 𝘮𝘦, 𝘐 𝘰𝘯𝘭𝘺 𝘸𝘢𝘯𝘵 𝘺𝘰𝘶 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘢𝘯𝘥 𝘮𝘰𝘳𝘦 ... Si Otak Ayam itu mirip ensiklopedia berjalan; si Zombie itu mirip radio berjalan. Jisoo punya cara aneh mengatasi tipe cowok buaya; dengan p...