27. Silhouettes of You

1.1K 289 66
                                    

Karena ini panjang banget, harap bacanya sambil duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena ini panjang banget, harap bacanya sambil duduk. Kalau bisa sambil dengerin lagu ini >> Silhouettes of you by Isaac Gracie. Biar lebih ngena aja hoho 🤘🏻

"Bab dua selain buku, ambil jurnal berapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bab dua selain buku, ambil jurnal berapa?"

"Dua ... kan, Kak?" Jisoo bertanya seraya menatap Kak Dio, pembimbing skalanya, ragu-ragu. Lupa sebetulnya berapa maksimal jurnal penilitian yang boleh dia ambil untuk bab dua skala, belakangan memang pikirannya sedang ambyar.

Kak Dio membolak-balik lembaran hasil print dalam jumlah banyak itu dengan seksama. "Sumbernya?"

"Sebentar," membongkar isi map sedikit tergesa-gesa demi menemukan fotokopian buku sumber dari teorinya, "ini, Kak." Jisoo menyerahkan tiga fotokopian sekaligus yang langsung diperiksa si kakak pembimbing sedangkan empat orang di belakang tengah menunggu sambil mencuri tahu proses pembimbingannya sekalian lagi kuatin mental, soalnya Kak Dio kadang galak kalau urusan bimbingan gini.

Kak Dio memutar dokumen ke arahnya terus membubuhkan tinta pen merah di atas kertanya lumayan banyak. Menggarisi bagian-bagian yang menurut beliau perlu diganti segera sebelum lanjut ke bab tiga. Jisoo menelan ludah selama mengikuti ujung tinta merah yang memanjang seiring akhir penutup paragraf.

Huhu, ini baru bimbingan skala sama asisten laboratorium bagaimana nanti kalau sama dosen beneran. Banyak coretan di mana-mana kali.

"Faktor yang kamu ambil ini salah," jelasnya menunjuk pada salah satu faktor teori bab duanya, "coba dicek lagi faktor-faktornya, terus teori kamu kurang satu kalau bisa ambil dari jurnal internasional satu. Selebihnya udah baik."

Akhir dari penderitaan skalanya, lega mendengarnya.

"Berarti jurnalnya tiga, Kak?"

"Dua bahasa, satu internasional. Kemarin saya udah sampaiin 'kan?"

Jisoo meringis malu. Dia lupa padahal sudah mewanti-wanti sejak awal kalau dia harus cari satu jurnal internasional sampai sekarang malah nggak pegang. Ini termasuk tidak wajar karena tingkat kefokusannya belakangan sedang ingin main-main. Jisoo jengkel luar biasa bila harus bersikap demikian menyebalkan bagi dirinya sendiri.

Shameless | taesoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang