Semalam mereka pulang tepat pada pukul 10 malam, ya, Taeyong menepati janjinya. Namun, sesampainya di paviliun alih-alih pulang, cowok ini justru mampir dan kali ini bukan demi dirinya, melainkan menemui Johnny yang ternyata sudah di kamar pas begitu mereka pulang.
Kedua cowok tersebut kedengaran berisik sekali, benar-benar definisi dari pergaulan lelaki, enggak jauh-jauh amat dari definisi pergaulan perempuan. Ditambah sewaktu Johnny teriak seperti tuan rumah meneriaki maling, bedanya teriakan dia sekadar untuk memastikan kalau Jisoo baik-baik setelah tahu bahwa si teman pavilunnya barusan pergi keluar bersama Taeyong, sedangkan si lelaki yang sempat kencan bersamanya—dalam definisi lain—pun ikut membalas dengan teriakan nggak mau ngalah, pun membela diri kalau Jisoo baik-baik saja, toh mereka cuma ngobrol santai di kafe dan tidak melakukan apa-apa.
Jisoo membenarkan sembari mengabaikan sahutan mereka berdua sebelum akhirnya Johnny percaya dan jadi tenang begitu juga Taeyong.
Mereka berdua lalu hening, sepertinya mulai sibuk dengan urusan “lelaki”nya itu. Sedangkan Jisoo yang merasa begitu lelah, langsung bergegas ganti pakaian. Sempat berhenti di koridor depan kamar Hwasa, mengamati pintu yang memiliki tempelan hiasan dalam tulisan “Hwasa” yang sudah terkunci rapat-rapat, antara si penghuni sudah tertidur pulas atau gantian pergi setelah merasa kesepian di rumah tanpa seorang teman.
Hwasa tidak perlu repot-repot mengajak orang lain buat menemani kegabutannya, teman dia banyak, enggak kayak Jisoo yang cuma orang itu-itu doang sebagai teman.
Lalu esoknya seperti pagi-pagi biasa, Jisoo selalu jadi orang pertama yang bangun pagi dan sedang siap-siap mandi padahal hari ini kuliah kosong, dia bisa menunda mandi nanti dan rasanya lebih enak kalau rebahan lama-lama di kasur. Sayangnya, cewek yang ambis ingin cepat-cepat lulus ini terlalu rajin jadi orang. Mau libur kek, atau jam kosong, kalau sudah jatahnya mandi, ya mandi. Menunda-nunda sesuatu itu nggak baik.
Ketika melangkah melewati koridor hendak menuju kamar mandi, langkahnya tiba-tiba berhenti saat sudut matanya menangkap tubuh seseorang yang tengah berbaring di sofa ruang tengah. Kepala sosok itu berada di ujung kiri sedangkan kakinya berada di ujung kanan, selujuran di sofa mengabaikan kenyataan bahwa sofa tidak sanggup memuat seluruh tubuhnya. Persis kayak Johnny yang kelebihan tinggi badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shameless | taesoo [✔]
Fanfic... 𝘦𝘷𝘦𝘳𝘺 𝘵𝘪𝘮𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘳𝘦𝘫𝘦𝘤𝘵 𝘮𝘦, 𝘐 𝘰𝘯𝘭𝘺 𝘸𝘢𝘯𝘵 𝘺𝘰𝘶 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘢𝘯𝘥 𝘮𝘰𝘳𝘦 ... Si Otak Ayam itu mirip ensiklopedia berjalan; si Zombie itu mirip radio berjalan. Jisoo punya cara aneh mengatasi tipe cowok buaya; dengan p...