11. Balada di Pagi Hari

152 10 13
                                    

Jeno rasanya masih tidak iklas untuk membuka mata, dia masih lelah apalagi mengingat malam panas semalam. Apalagi kalau mengingat dia yang meminta lagi dan lagi pada Haechan. Masih dengan mata terpejam dan tubuh malas - malasannya, dia menjatuhkan diri ke arah kanan dimana seharusnya ada Haechan disana, ia bermaksud untuk memeluk Haechan dan sedikit tangannya bergerak meraba - raba seperti ini.. tapi.... tapi... kok... ada yang aneh..... Tangan Jeno yang mengelus - ngelus kasur disebelah kananya tidak menemukan Haechan sama sekali. 

"AHJUSSI MESUM BANGUN!!!!"

Suara cempreng Haechan benar - benar memaksa Jeno untuk membuka mata, "Apa sih berisik?"

"Kita harus segera ke apartemenmu... ayah barusan mengirim pesan ke handphonemu mau datang ke apartemen untuk mengecek keadaanku," Haechan terburu - buru mengambil tas dan memakai seragamnya sembarangan, nanti juga dilepas lagi kan.

"Aduh... aku kelupaan," kata Jeno yang kemudian bangkit berdiri dari tidurnya, berdiri tegak dan membuat Haechan berteriak. 

"Aaaaaaaaa..... itu tititnya gondal gandul..... hiiiiiiiiiii" Haechan menutup matanya sembari menunjuk - nunjuk kearah penis Jeno. 

"Halah tadi malam juga kau emut - emut terus," kata Jeno yang kemudian tersenyum lebar, "Atau mau lagi?"

"Jangan bercanda iiih..." Haechan mendorong lembut pada tubuh Jeno yang mendekat padanya, "Buruan pakai bajumu."

"Iya... iya..." Jeno mencium kilat pada pipi Haechan dan mulai memakai pakaiannya yang ternyata sudah dirapikan oleh Haechan. 

Sepertinya pagi ini akan sedikit sibuk untuk mereka berdua. 

@@@@@

Johnny melangkah keluar dari kamarnya sembari masih tersenyum - senyum, menatap pada Jisung yang masih terlelap tidur. Ia melangkah menuju dapur untuk mengambil minum hanya dengan memakai bathrobe berwarna putih miliknya. 

Kaki Johnny melangkah membuka pintu kulkas dan menikmati air dingin yang menyapa tenggorokannya. Di tengah - tengah menikmati air dingin, Johnny baru teringat jika dia tidak mengubris handphone miliknya. Johnny duduk dengan manis dan mulai membuka handphonenya dan benar saja dia menerima beberapa pesan dari Taeyong - salah satu dari penggemar VVIP sekaligus kakak kelasnya ketika sekolah dulu. 

Taeyong : ANAKKU YANG KEDUA JUGA HILANG!!!!!!! CEPAT CARIKAN ANAKKU JOHNNY!!!

Taeyong : Kenapa tidak dibalas?

Taeyong : Aku sudah menghubungi semua teman - temannya dan tidak ada yang tahu. Johnny, aku benar - benar butuh bantuanmu. Akan aku kirimkan foto anakku padamu. Cepat cari dia!! Masalah uang tidak usah kau pikirkan aku tambah!!! Anakku yang kedua masih SMP, aku takut dia kenapa - kenapa, aku mohon cepat temukan Jisung. Kalau sampai pukul 8 pagi belum kau balas juga aku akan menghubungi Hyunbin nunna untuk mencari Jisung. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JaeYong's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang