"Selamat pagi everybody!!!!!!!!"
Suara cempreng Haechan terdengar membahana di ruang kelas 12-2 di SMA Seungri. Beberapa murid yang sudah terbiasa dengan suara cempreng itu tidak mengubris Haechan.
"Berisik Chan... pagi - pagi udah pamer suara cempreng," protes Renjun sembari bersungut - sungut sebal, tidak cukup hanya bersungut - sungut, Renjun mendekat pada kekasihnya Yangyang, "Kalau sampai telingaku budeg gimana coba sayang.. gara - gara sodara sepupumu yang gila itu."
"Enak saja gila dan enak saja cempreng, suaraku itu bagus," kata Haechan yang duduk dikursinya sembari menatap pada teman - temannya, "Denger - denger.... masa ya tadi pagi ada ahjussi mesum dikamarku dan penisnya berdiri."
Haechan memang biasa membuat keributan, tetapi kali ini semua temannya terdiam dan menatap kearah Haechan.
"Siapa ahjussi mesum??? Bapakmu??" tanya Jaemin dengan mata berbinar dengan rasa ingin tahu begitu besar. Menggosip adalah passion hidupnya.
"Bukan dong... itu... dia..." Haechan tidak jadi membuka mulutnya, menatap kearah Yangyang yang sudah menatap kearahnya dengan begitu serius. Sampai dia salah bicara, tantenya yang super galak, keji dan sadis Hyu.... tantenya yang baik hati, lemah lembut dan penuh kasih sayang Hyunbin ahjumma bisa - bisa memutilasi Jeno. Haechan membatalkan niatnya memberitahukan nama Jeno, dia tersenyum lebar pada teman - temannya, "Aku sepertinya halusinasi di pagi hari."
"Huuuuuu....."
Ya... tidak masalah untuk Haechan di teriaki pagi - pagi seperti ini. Setidaknya dia telah menyelamatkan satu nyawa.
Berbeda dengan kakaknya yang berisik dan hyperaktif, Jisung jauh lebih kalem... ingat.... jauh jauh lebih kalem bukan berarti jauh lebih normal, karena... pagi ini dia hanya masuk ke sekolah selama 10 menit, dia sudah keluar lagi dan saat ini berada di mall, tentu saja dengan teman - temannya yang juga jauh lebih kalem tetapi tidak jauh lebih normal.
"Beres... kita tidak akan ketahuan kan..."
Jisung menatap pada Chenle yang masih menyisir rambut didepan cermin toilet mall, tidak lupa mengeluarkan lipbalm dan memakainya dengan sangat heboh dan erotis.
"Sempurna... Lele sudah cantik dan manis sepanjang masa," ucap Chenle.
"Terkadang aku tidak paham mengapa aku terjebak diantara uke binal dan uke aneh," gumam Sungchan yang geleng - geleng kepala melihat tingkah Chenle.
"Sungchan yang tampan mau jajan apa hari ini?" tanya Chenle.
"Beli sepatu nike limited edition bolehkah Chenle yang manis dan cantik?" Sungchan balik bertanya.
"Tentu saja boleh... ayo kita hamburkan uang!!!!!!" teriak Chenle penuh semangat.
Jisung memasukkan buku dan beberapa alat tulisnya kedalam tas sementara Chenle dan Sungchan sudah melangkah keluar. Karena takut ditinggal, Jisung melangkah terburu - buru sampai kemudian dia tidak sengaja menabrak seseorang yang hendak memasuki kamar mandi. Tubuh mungil Jisung nyaris terpental karena menabrak tubuh tinggi yang ada didepannya. beruntung seseorang yang ditabrak Jisung dengan cekatan menangkap tubuh Jisung.
Di posisi dalam dekapan laki - laki tampan dengan tubuh tinggi dihadapan Jisung ini, tentu saja mata keduanya bertemu, menyelami sinar mata yang baru pertama kali bertemu. Jisung seakan masuk terperangkap dalam pesona om - om ganteng dihadapannya ini.
"Dimana orang mencurigakan itu?"
Jisung memekik pelan ketika tiba - tiba saja laki - laki dihadapannya ini menegakkan tubuhnya dan menatap kebelakang dengan tatapan panik. Jisung masih tidak paham apa yang terjadi, sampai kemudian laki - laki dihadapannya ini kembali menatap padanya.
"Maaf ya.. tapi aku mohon bantuanmu.." ucap si laki - laki.
Dan sebelum Jisung bahkan bisa mengiyakan bantuan untuk si laki - laki dia sudah dikejutkan dengan tubuhnya yang diangkat keatas wastafel, wajahnya yang didekati oleh laki - laki dihadapannya ini dan bibirnya yang mendadak dilumat lembut oleh si laki - laki. Jisung tidak pernah menyangka jika bantuan yang dimaksukan si laki - laki adalah sebuah ciuman dan ketika suara langkah kaki beberapa laki - laki melangkah mendekat Jisung seakan menikmati perannya memejamkan mata, tidak hanya menikmati peran tetapi juga menikmati ciuman pada bibirnya.
Johnny memperdalam ciumannya, melesakkan lidahnya masuk untuk menyakinkan orang yang mengejarnya jika dia bukan orang yang dicari. Sialnya disaat seperti ini sulit sekali untuk tetap konsentrasi pada penyamarannya karena bibir laki - laki di hadapannya ini sangat memabukkan. Johnny masih memperdalam ciumannya, menghisap bibir bawah laki - laki dihadapannya ketika dua orang yang mengejarnya masuk dan menatap curiga pada Johnny.
Hanya tinggal sedikit lagi agar dua orang yang mengejarnya pergi,sehinga Johnny masih belum melepaskan ciumannya bahkan semakin diyakinkan dengan tangannya yang mulai menyentuh lembut pada dada laki - laki dihadapannya ini.
"Engghh...."
Sial.. desahan yang terdengar indah ditelinga Johnny, dia harus menahan diri agar tidak bablas melakukan hal lain. Dan beruntungnya dua laki - laki yang mengejar akhirnya menyerah dan pergi dari hadapannya.
Johnny melepaskan ciumannya, menatap pada laki - laki dihadapannya yang wajahnya sudah memerah dengan bibir sudah membengkak dan menatap balik kearahnya.
"Siapa namamu?" tanya Johnny.
"Jisung...." jawab Jisung masih dengan deru nafas berat.
"Terima kasih sudah menolongku.." ucap Johnny yang menyelipkan kartu nama didalam saku baju Jisung, "Aku akan mentraktirmu minum, hubungi saja nomorku kalau kau sudah siap. Aku harus pergi untuk sekarang ini..."
Jisung yang masih duduk diatas wastafel hanya bisa menatap pada ahjussi yang mengira dia sudah di usia legal. Jisung tidak ada niatan untuk membenarkan kesalahpahaman ini karena si om sendiri sudah melangkah pergi dengan terburu - buru.
Jisung mengambil kartu yang ada disakunya, "Johnny Suh... orang asing??"
"Kau sedang apa Jisung?"
Jisung menatap kearah Chenle dan Sungchan yang menatap heran kearahnya, "Aku.... aku..."
"Kenapa?? ada apa??" tanya Chenle yang makin khawatir dengan temannya itu.
"Aku sepertinya jatuh cinta...."
KAMU SEDANG MEMBACA
JaeYong's Family
FanficCerita ringan tentang pasangan suami istri Jaehyun dan Taeyong, menghadapi dilema dan problematika kehidupan, ditambah rumitnya memiliki dua anak remaja yang tengah tumbuh kembang di dunia yang semakin gila.