18. Balada di Mall

99 10 6
                                    

Jeno dan Johnny memutuskan untuk bertemu, tapi 10 menit awal pertemuan mereka hanya diisi dengan diam kediaman hakiki sementara Haechan dan Jisung malah sibuk bermain di Timezone sembari sesekali...

"Hyung aku mau beli gulali..." kata Jisung menguncang - guncang tubuh Johnny.

"Uang jajanmu kan lebih banyak dariku Jisung, beli sendiri," kata Johnny.

"Bukan masalah uang... Ayo antar..." kata Jisung yang semakin keras mebguncang tubuh Johnny.

"Beli sama Haechan sana," kata Jeno yang mengeluarkan uang 10.000, "Aku dan Johnny mau bicara penting."

"Ayo jisung," kata Haechan,"Aku mau lihat - lihat tas dan sepatu dulu ya ahjussi."

"Iya, nanti kembali saja kesini, kami disini," kata Jeno yang tersenyum lebar pada Haechan dan Jisung yang sudah melangkah pergi.

"Jadi bagaimana langkah selanjutnya?" tanya Johnny.

"Ya menemui Taeyong dan Jaehyun, bilang kalau kita mencintai anak mereka dan serius ingin menikahi mereka," jawab Jeno.

"Bakal direstui tidak?" tanya Johnny dengan nada khawatir.

"Kita coba saja dulu, kalau hanya menebak - nebak begini kita tidka akan menemukan jawabannya," jawab Jeno. 

"Benar... walaupun aku tetap khawatir," kata Johnny. 

"Sudah, kita tenangkan diri dengan minum kopi dulu saja," balas Jeno. 

"Dua anak itu aman kan...." Johnny menatap kearah jalan yang tadi dilewati oleh Jisung dan Haechan. 

"Aman... aman..."

@@@@@

Tidak bisa dipungkiri, Taeyong memang sedikit stress dengan masalah yang terjadi. Apalagi media memberitakan dengan ugal - ugalan sementara satu - satunya jalan untuk mengurangi rasa stress, Taeyong memutuskan untuk berbelanja di salah satu mall milik kakaknya sehingga dia bisa menghalangi para wartawan yang masih saja bersikeras ingin mewawancarainya. 

Tapi sepertinya para pegawai mall megah milik Hyunbin ini tidak berhasil menghalau Jongin yang justru datang dan menemui Taeyong yang sedang memilih - milih tas disalah satu toko. Taeyong sudah mendengus kesal ketika melihat sosok Jongin mendekat padanya. 

"Akhir - akhir ini berita di televisi penuh dengan intrik keluargamu ya," komentar Jongin. 

Taeyong memilih untuk tidak menjawab, dia mendengus kesal dan menghindari Jongin tetapi laki - laki menyebalkan itu terus mengikutinya. 

"Coba saja kau menikah denganku, tidak akan ada peristiwa memalukan itu," kata Jongin, "Karena kau memilih suami yang salah makanya semua itu terjadi. Anak - anakmu menjadi lepas kontrol karena mendapat bibit dari seseorang yang tidak bagus."

Taeyong menatap tajam kearah Jongin dan rasa sebalnya semakin naik ketika melihat senyuman menyebalkan dari Jongin. 

@@@@@

Tanpa sepengetahuan Taeyong, Haechan dan Jisung berada di toko yang sama, mendengar keributan yang terjadi mereka mendekat. Semua kata - kata Jongin terdengar begitu jelas hingga membuat keduanya terdiam kebingungan. 

"Jahat banget sih om - om itu," kata Haechan. 

"Eomma kayaknya mau menangis," ucap Jisung. 

"Ayo kita kesana dan hajar om - om ja..."

"Aaaaakhhhh!!!!!"

Jisung dan Haechan yang sudah semangat ingin menghajar Jongin dengan cepat menghentikan langkah kaki mereka ketika melihat Jongin sudah lebih dulu di tendang oleh ibu mereka. 

"Jangan bicara sembarangan tentang suami dan anak - anakku!!" teriak Taeyong sembari menghadiahi Jongin dengan pukulan dan jambakan. 

"Waduh..." ucap Haechan. 

"Sana hyung, tenangkan eomma," kata Jisung. 

"Takuh iiih..." balas Haechan. 

"Gimana sih kok malah takut, itu kan emaknya hyung," Jisung mendorong - dorong Haechan menuju ke Taeyong. 

"Iya tapi kan eomma kita adiknya Hyunbin... tetep takutlah..."

Sementara itu Jongin semakin dihajar oleh Taeyong, sementara dua anak dari keluarga Jung dorong - dorongan untuk meredakan amarah ibu mereka yang meledak luar biasa. Beruntung disaat seperti ini munculah orang yang tadi namanya disebut - sebut. 

@@@@@

Nafas Taeyong masih tersenggal - senggal ketika Hyunbin menarik tangannya untuk menjauh dari Jongin. Ia menatap pada kakak perempuannya itu yang tanpa ragu sama sekali menendang tubuh Jongin hingga tersungkur keluar toko. 

"Usir dia keluar," ucap Hyunbin pada beberapa pegawai mall. 

Taeyong berusaha menenangkan dirinya sendiri, hingga ia  dikejutkan dengan tangan - tangan yang memeluknya lembut. Taeyong menolehkan kepala, menatap pada Haechan dan Jisung yang memeluk erat pada tubuhnya. 

"Maafkan kami ya eomma..." ucap Haechan.

"Maaf... Jisung tidak akan menyusahkan eomma," kali ini Jisung yang berkata dengan suara serak. 

"Maaf ya.. kalian jadi lihat eomma ngamuk - ngamuk," kata Taeyong yang akhirnya pecah tangisannya. 

Taeyong memeluk tubuh 2 anaknya dengan erat, airmatanya memang mengalir, namun dia lega karena hubungannya dengan anak - anaknya tidak terganggu sama sekali, bisa diperbaiki, bisa terus dipertahankan dan tidak akan dia biarkan dirusak oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab seperti Jongin. 



JaeYong's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang