Babysitter

4.1K 346 9
                                    

Hidup itu benar-benar keras, apalagi di jaman sekarang ini. Ingin beli ini itu serba mahal. Begitulah yang di rasakan oleh Renjun.

Uang tabungan yang dimilikinya semakin menipis, pekerjaan masih belum ia dapatkan. Andai saja waktu itu ia tidak kabur maka. .

Oh tidak tidak, ia harus kabur. Harus. Tapi bagaimana biaya hidup untuk bulan depan. .???

Ia menghela nafas mengambil gawai miliknya. Membuka si aplikasi bergambar burung, hitung-hitung menghilang stress.

Sial sekali Haechan ini, bagaimana jika ada yang tau! Dia kan sedang bersembunyi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sial sekali Haechan ini, bagaimana jika ada yang tau! Dia kan sedang bersembunyi!

Tak lama kemudian benda persegi panjang miliknya berbunyi. Jeno menyebut dirinya pada sebuah percakapan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama ia bertanya pada Jeno, meminta kontak milik temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama ia bertanya pada Jeno, meminta kontak milik temannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Esok harinya, sesuai dengan apa yang telah di janjikan. Renjun datang ke tempat Jaemin.


Sebelum mengetuk pintu kediaman Jaemin, ia kembali melihat penampilannya. Dirasa sudah rapi ia kemudian mengetuk pintu tersebut.

"Tunggu sebentar" Sahut dari dalam sana.

Tak lama kemudian, pintu itu terbuka menampilkan sosok yang sangat rupawan. Seketika Renjun dibuat terperangah.

"Huang Renjun? " Tanya sosok tersebut.

"Ah iya, itu saya" Ok, Renjun harus profesional. Demi mendapatkan biaya hidup!

"Mari silahkan masuk" Jaemin, sosok tersebut menggeser sedikit tubuhnya, guna memberi ruang untuk Renjun masuk.

"Terima kasih"

"Silahkan duduk, mau minum apa? "

"Tidak usah" Tolak Renjun.

"Tak apa, sebentar saya ambilkan air dulu" Jaemin beranjak dari sana menuju dapur untuk mengambil segelas air.

Renjun yang ditinggal sendirian mencoba melihat sekitar, ruangan rapi dan terkesan hangat, sangat nyaman.

"Maaf lama menunggu, ini silahkan" Jaemin menyimpan segelas air di depan Renjun.

"Terima kasih"

"Jadi, Renjun. Sebenarnya pekerjaan mu hanya meliputi menjaga jisung ketika aku bekerja. Untuk membersihkan rumah dan sebagainya itu tak perlu. Karena setiap 2 kali dalam seminggu ada seseorang yang datang untuk membersihkan tempat ini" Jelas Jaemin.

"Baiklah tuan" Ujar Renjun.
"Panggil Jaemin saja, ku rasa umur kita tak berbeda jauh"

"Baiklah, Jaemin-ssi. Maaf jika saya lancang, memangnya istri anda kemana? "

"Jadi...

" AYAHHH!!"

"Oh, maaf saya tinggal sebentar. . "

Renjun mengangguk sebagai jawaban. Jaemin beranjak dari sana.

Renjun meminum air nya.

Tak lama Jaemin datang dengan menggendong seoarang anak kecil berusia sekitar 4 tahun.

"Nah Jisungie itu Renjun Hyung yang akan menemanimu nanti" Tunjuk Jaemin pada Renjun.

Jisung seketika melihat seseorang yang di tunjuk ayahnya. Matanya membulat lucu penuh binar 🥺 dan seketika "MAMA! " teriaknya.

Byurrrr

Renjun yang sedang minum menyemburkan air yang sedang di minumnya.

"HAH?! " Jaemin tentu saja kaget dengan perkataan anaknya.













Jadi gimana?
END or TBC

Aku bingung

Story Of J.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang