Hello Baby Chapter 3

638 95 19
                                    

Menaruh harapan besar pada Jaemin itu benar-benar salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menaruh harapan besar pada Jaemin itu benar-benar salah. Dan hal itulah yang disesali Renjun saat ini. Jaemin benar-benar tak bisa diharapkan!

Mengganti popok saja tidak becus.

"Kau ini sebenarnya bisa atau tidak?" Kesal Renjun.

"Bisa! Aku bisa. Masa begini saja aku tak bisa"

"Kalau begitu cepat lakukan!"

"Ish iya sabar, ini kaki baby Rain bergerak terus!"

Habis sudah kesabaran Renjun. Ia berjalan mendekati Jaemin, merampas popok yang ada di genggaman Jaemin. Memegang salah satu kaki baby Rain memasukan pada salah satu bagian untuk popok kemudian melakukan hal yang sama dengan kaki satunya. Kemudian menarik popok tersebut hingga terpasang apik di tubuh Rain.

"Selesai" Jaemin bertepuk tangan heboh. Sedangkan si bayi sudah memainkan jemarinya kembali.

"Nanti lagi kau tiru apa yang aku lakukan. Paham?" Dan Jaemin balas dengan anggukan dan acungan jempol.

"Baby Rain sepertinya lapar. Apa kau bisa membuat susu?"

"Tenang. Serahkan padaku itu hal mudah" Ujar Jaemin berlalu keluar kamar menuju dapur Renjun. Ngomong-ngomong sudah dua hari ini Jaemin menginap di tempat Renjun. Alasannya sih Rain akan menangis jika ditinggal Jaemin tapi alasan sebenarnya sih. . .

Jaemin terlalu nyaman dan senang melihat wajah menggerutu Renjun sepanjang waktu.

Renjun menggendong baby Rain dan menimang tubuh kecil tersebut. "Kau lapar ya? Tunggu sebentar ya. . Jaemin sedang membuatkan susu untukmu"

"Ng. . Pa!" Oceh si kecil.

"Iya iya. . Papa mu sedang membuat susu untukmu" Dan si bayi tertawa senang.

Tak lama Jaemin muncul di ambang pintu. "Njun" Panggilannya.

"Ya. . Mana susu Rain?" Tanya Renjun.

"Nah itu! Aku harus menyeduhnya dengan air panas, air dingin atau. .

" Grzzz Na Jaemin!"

" Grzzz Na Jaemin!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Story Of J.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang