Love and Hate part 6

1.7K 203 12
                                    

Suara alarm yang memekakkan telinga mengganggu tidur pulas pria bermata rubah tersebut.

Tubuhnya menggeliat, namun seperti ada yang menahan pergerakannya. Dan juga. . Tunggu, kenapa dia bisa mendengar suara detak jantung?

Yang pasti ini bukan miliknya karena terdengar sangat dekat.

Lalu lalu, kenapa dia bisa merasakan hebusan nafas seseorang di atas kepalanya?

Merasa ada yang janggal ia membuka secara perlahan kedua kelopak matanya.

Hal pertama yang dia lihat adalah dada bidang seseorang, lalu ketika kepalanya menengadah

"Huaaaaa! Apa yang kau lakukan disini?!" Renjun mendorong tubuh orang tersebut hingga terjungkal ke sisi tempat tidur.

"Aw! Kau ini tidak bisa membangunkan dengan cara lebih halus ya?" Gerutu Jaemin mengelus kepalanya yang sempat terantuk lantai.

"Kau? Kenapa disini? Kenapa aku tidur denganmu?!" Oceh Renjun sembari menunjuk-nunjuk wajah Jaemin.

Jaemin memutar bola matanya jengah, "Apa kau amnesia hah? Jelas-jelas kita menikah kemarin. Dan tentu saja aku tidur bersama mu karena aku suamimu!" Kesal Jaemin.

"Tidak mungkin! Pasti ini mimpi buruk. Aku pasti sedang bermimpi. Ia pasti" Kekeuh Renjun.

Jaemin mendekat dan mencubit kedua pipi Renjun.

"Uapah yuang kauh lukuhkan?(apa yang kau lakukan)"

"Menyadarkan mu" Senyum jahil Jaemin masih dengan mencubit kedua pipi Renjun. Uh, Jaemin sepertinya kecanduan memainkan pipi Renjun.

"Lupahs!(lepas!)" Renjun memukul lengan Jaemin yang mencubit pipinya kemudian menatap pria itu dengan  tajam.

"Hehehe. . Pipimu lucu seperti bapau ingin aku gigit"

"Heh!"

"Lalu kenapa tadi kau memelukku?! Seingatku semalam kita sudah membuat batas!"

"Enak saja! Kau duluan ya yang memeluk, malah kau duluan yang melewati batas!" Sanggah Jaemin.

"Tidak mungkin! Kau pasti mengarang!"

"Terserah mu saja lah, lagipula sepertinya kau nyaman dipelukan ku, buktinya tidurmu nyenyak" Senyum jahil Jaemin pun terbit.

"Itu tidak benar!" Sanggah yang lebih kecil dengan wajah memerah.

"Cie, mukanya merah. Pasti salting tuh!"

"Argggh berisik! Pergi gak lo!" Renjun mengambil bantal di belakang tubuhnya bersiap untuk memukul Jaemin. Namun pria Na itu sudah lebih dulu berlari masuk kamar mandi.

Tapi tak berselang lama pintu kamar mandi kembali terbuka, kepala Jaemin menyembul di baliknya.

"Njun! Mau mandi bareng?" Tanya Jaemin dengan senyum lebar dan alis yang di naik turunkan.

"Sialan! Enyah aja lo!" Renjun melempar bantal yang ia pegang. Namun gerak Jaemin yang lebih cepat membuat lemparan Renjun tadi malah mengenai pintu. Sedangkan Jaemin di dalam sana tertawa sangat puas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Story Of J.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang