Cemburu

4.9K 451 15
                                    

Setelah melakukan vlive tadi. Mereka semua kembali ke drom masing-masing.

Na Jaemin memang pendiam. Namun aura yang keluar pada dirinya saat ini benar-benar membuat orang-orang menghindarinya.

Renjun menaikan sebelah alisnya, "kau kenapa? "

Jeno dan Jisung yang satu mobil dengan keduanya hanya bisa menahan nafas dan berdoa. Semoga tidak terjadi keributan.

"Tidak" Hanya itu balasan Jaemin dan kembali melihat keluar mobil.

Renjun hanya menaikan kedua bahunya dan kembali memejamkan mata. Ia cukup lelah.

"Cih, dasar tidak peka" Desis Jaemin.

---

Keempatnya memasuki drom. "Oh, kalian sudah kembali" Sapa Shotaro.

"Renjun Hyung" Shungchan tiba-tiba saja datang dan menarik Renjun menuju ruang tengah. "Ada yang ingin aku ceritakan. Ayo ayo".

Jaemin mendelik tajam. Berjalan menuju kamarnya dan Jeno dengan membanting pintu.

" Dia kenapa? " Tanya Shotaro.

" Biasa, urusan hati. Kau buat ramen? Aku mau ya? "Ujar Jeno menghampiri Shotaro.

" Hyung aku juga mau! " Ujar Jisung.

"Enak saja! Buat sendiri" Shotaro membawa mangkuk ramen miliknya.

"Dasar pelit! " Ujar Jeno dan Jisung.

Lain hal nya dengan Renjun. Ia menghela nafas dengan memandang pintu kamar Jeno dan Jaemin.

---

Renjun baru saja bersiap untuk tidur ketika pintu kamar miliknya terbuka lebar dan sosok pria bermarga Na lah yang menjadi pelakunya.

Renjun duduk di ranjang, "Ada apa? Bukankah sedari tadi kau tak ingin bicara denganku".

Jaemin yang masih berdiri di depan pintu memajukan bibirnya.

Oh, ok. Renjun sudah siap. Sebentar lagi pasti pria itu akan merengek.

" Aaah Injunaaa" Benar kan? Ia hanya menghela nafas.

"Kenapa?"

Jaemin menutup pintu kamar Renjun. Berjalan dengan penuh hentakan, hingga berdiri di hadapan Renjun.

"Kau menyebalkan" Tuding si tinggi. Renjun hanya memutar bola matanya.

"Jadi. . "

"Ish, aku kan mau juga bisa bisik-bisik seperti Mark Hyung tadi! Dan apa itu. . Kau melakukannya di depan wajahku, aish apa kau tidak tau aku sangat kesal" Ceroscos si Na.

"Lalu. . " Ujar Renjun, ia masih membiarkan pria di depannya meluapkan emosinya.

"Lalu itu, kenapa kau membiarkan Haechan mencium pipi mu aish, aku tak terima. Kenapa dia boleh melakukan skinship padamu tapi aku pegang tangan saja di larang. Tak adil! "

"Tapi kan kita sudah duduk bersebelahan tadi. Salah mu sendiri jika berada di dekat ku tak bisa menjaga sikap jadi saja para staf melarang"

"Salahmu, kenapa kau begitu menggemaskan" Jaemin memalingkan wajahnya masih dengan bibir yang maju.

Renjun melebar matanya "Kenapa jadi menyalahkan ku! Ish! Sudah keluar sana! Aku mau tidur! " Renjun berbaring di ranjang menarik selimut hingga sebatas dada dan berbalik memunggungi Jaemin.

"Iih Injunaaa jangan mengabaikan ku! "

Tak ada balasan.

Tak lama, Renjun merasakan seseorang memeluknya dari belakang.

"Maaf, aku seperti anak kecil ya? Jangan mengabaikan ku lagi" Gumam Jaemin.

Renjun menghela nafas sebelum berbalik dan menatap langsung mata Jaemin. Sebelah lengannya ia gunakan untuk mengusap surai hitam yang lebih muda.

"Jaemin-a, cemburu itu wajar. Dan maaf jika sikapku membuat mu cemburu. Tapi jangan pernah mengabaikan seseorang. Tidak enak bukan diabaikan? Lagipula, bukankah kau tau hati ku untuk siapa"

Jaemin merekahkan senyumnya. Ia kembali mendekap tubuh Renjun dan membenamkan wajahnya pada ceruk leher yang lebih tua. Dan di balas pula dengan dekapan lain. "Iya aku tau, maafkan aku".

" Aku juga minta maaf jika melukai perasaanmu. Sudah, kembali ke kamarmu sana!" Yang lebih tua menepuk punggung lebarnya.

"Aku tidur di sini saja ya, pelukanmu hangat, aku suka" Jaemin semakin mengeratkan dekapannya.

Renjun menghela nafas " Untuk kali ini aku ijinkan " Jaemin merekahkan senyumnya dan menutup matanya. Tak berapa lama, Renjun merasakan hebusan nafas teratur di lehernya. Sudah tidur rupanya.

Renjun mengecup kening Jaemin. "Tidur yang nyenyak. Selamat malam" Dalam tidurnya, senyum Jaemin semakin lebar.

---

Brak

"Renjun, Jaemin hil. . . Hilih dasar anak muda!" Gerutu Jeno kembali menutup pintu kamar Renjun.

End

Story Of J.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang