🍁Larch🍁

3 1 0
                                    

.
.
.

Sesampainya Echa di rumah sakit, ia langsung memeluk Papa nya dengan bahagia.

"Papa ngga boleh sakit lagi pokoknya" ucap Echa sambil menangis.

"Iya sayang, Papa janji. Echa jangan nangis lagi ya" ucap Papa Echa sambil mengusap air mata anaknya.

"Sekolah Echa hari ini bagaimana? Ada cerita apa?" Ucap Papa yang membuat Echa semakin sedih.

"Seharusnya hari ini Echa dijemput Andre pa, tapi ngga jadi" lirih Echa.

"Loh memangnya kenapa, Cha?" Sambung Mama yang datang dari luar.

"Hani telpon Echa ma. Katanya Echa harus tolak tawaran Andre karena mereka mau pergi bersama tapi ngga jadi karena Andre mau jemput Echa"

"Hani itu siapa, Cha?" Tanya Papa.

"Hani itu sahabat dari kecilnya Andre, Pa" jawab Echa.

"Seharusnya Echa jangan seperti itu. Andre kan sudah niat untuk menjemput Echa." Tambah Mama.

"Iya ma, Echa menyesal" lirih Echa.

Setelah Echa bercerita tentang kejadian hari ini, Echa memutuskan untuk tidur sebentar di sofa ruang rawat Papa sambil menunggu Jefri datang untuk menjemputnya.

Tidak lama kemudian, Jefri datang dengan membawa buah untuk Papa. Setelah satu jam Jefri di sana, Mama berniat untuk membangunkan Echa karena hari sudah malam.

"Echa, bangun Cha. Bang Jefri sudah datang" ucap Mama membangunkan Echa.

"Iya ma"

Dalam perjalan pulang, Echa dan Jefri mampir di tempat martabak karena Echa lapar dan ingin makan yang manis-manis. Sesampainya mereka di sana, ternyata ada Hani dan Andre yang juga sedang membeli martabak.

"Eh Cha" sapa Hani.

Echa hanya tersenyum dan langsung memesan martabak nya tanpa ada niat untuk berbicara dengan mereka. Jefri turun dari motor nya dan menghampiri Echa untuk memberi tahu kalau Rafli juga menginginkan martabak yang pastinya Echa harus menambah porsi.

"Cha, ka Rafli juga mau martabak, tambah satu porsi lagi ya" ucap Jefri.

Jefri sadar akan kehadiran Hani dan Andre langsung saja ia menyapa mereka.

"Hai Ndre" sapa Jefri.

"Iya bang" jawab Andre

"Siapa tuh? Pacar lu, Ndre?" Tanya Jefri yang membuat Echa sontak melihatnya.

"Hai bang, gua Hani. Sahabat Andre" ucap Hani memperkenalkan dirinya.

"Oh, sahabat aja nih? Yakin ngga lebih?" Tanya Jefri sambil tertawa.

"Ngga bang. Gua duluan ya bang, Cha" ucap Andre sambil pergi karena pesanannya sudah siap dan diikuti Hani dari belakang.

Sesampainya di rumah, Echa langsung membawa martabak nya ke dalam kamar lalu membanting pintu karena marah dengan Jefri. Rafli yang melihatnya pun sontak bertanya kepada Jefri.

"Echa kenapa Jef?" Tanya Rafli yang baru keluar dari kamarnya.

"Gua ngga salah ka" ucap Jefri meninggalkan Rafli di ruang tengah.

"Mereka berdua kenapa ya? Eh martabak kaka dimana?" Ucap Rafli sambil berteriak kepada Echa dan Jefri.

Paginya, suasana rumah sangat sunyi karena hanya ada Echa sendiri di rumah. Jefri dan Rafli pergi untuk menjemput Papa yang sudah boleh keluar dari rumah sakit.

Love is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang