"Halo"
"YAK PARK JIMIN! KAU BAIK-BAIK SAJA BUKAN? APA RASA SAKITNYA MASIH ADA?"
Jimin sontak menjauhkan ponselnya saat suara di seberang sana membuat telinganya sakit.
"HALO? JIMIN-AH? KAU MASIH DISANA KAN? KENAPA SUARAMU TIDAK TERDENGAR?"
Rasanya Jimin ingin mengumpat habis pada orang yang saat ini tengah meneleponnya, beruntung orang itu hanya berteriak di ponsel, Jimin tidak bisa membayangkan jikalau orang itu sampai berteriak di daerah ruangan tempat ia di rawat ini.
"Yak, Kim Taehyung. Telingaku sakit, jadi jangan berteriak bodoh."
"AH KAU INI! MASIH SAKIT SAJA TETAP MENGUMPAT!
"Maka dari itu berhentilah berteriak, kau bisa?"
"IYA-IYA, SESUAI PER--"
"Yak! Kim Taehyung!"
"Aku akan segera kesana bersama yang lainnya, so, wait for me, okay?"
Tutt... Tutt..
Helaan nafas kasar diberikan oleh Jimin, kenapa juga Taehyung harus berulah disaat yang seperti ini? Dan dengan kurang ajarnya Taehyung bahkan memutuskan sambungan telepon begitu saja setelah ia berkata ingin datang.
Oh. Satu hal yang harus kalian ketahui, semenjak insiden Taehyung yang tiba-tiba datang kerumah sakit untuk menemui Jimin, sehari setelahnya Jimin kembali membuka matanya, membuat pria bernama asli Kim Taehyung merekahkan sebuah senyuman di bibirnya.
Dan rasanya baru kemarin Taehyung menangis di depannya saat ia tersadar, tapi kini? Anak itu kembali membuatnya kesal akan tingkah laku yang di miliki oleh anak lelaki bermarga Kim tersebut.
But it's okay, Jimin sudah sangat terbiasa dengan tingkah laku Taehyung yang seperti itu. Taehyung bukannya tidak tahu malu, hanya saja be cheerful itu penting bukan?
Baru saja ia menghela nafasnya kasar saat kembali teringat akan tingkah menyebalkan sahabatnya itu, tapi tiba-tiba saja di ruangannya terdengar suara tertawa seseorang. Saat Jimin menolehkan kepalanya kearah sofa rumah sakit, ia sedikit keheranan melihat sang kekasih yang tengah tertawa. Kekasihnya tertawa bahkan tanpa ada sesuatu yang lucu, bukankah patut di curigai?
"Apa ada yang lucu dariku? Kenapa kau tertawa?" Tanya Jimin pada Yuri yang saat ini tengah asik memakan beberapa buah anggur.
"Ahah melihat respon mu pada Taehyung membuat perutku geli, itulah sebabnya aku tertawa."
"Memangnya kenapa?" Tanya Jimin lagi.
"Kau pasti lelah bukan dengan tingkahnya Taehyung? Aku sekarang tahu seberapa tinggi tingkat menyebalkannya anak itu."
Merasa ada yang benar dengan perkataan dari sang kekasih membuat Jimin menganggukkan kepalanya perlahan, "Dia memang menyebalkan, bahkan aku rasa tingkat menyebalkannya semakin bertambah."
"Tapi di balik sikap menyebalkannya itu nyatanya tersimpan sikap yang benar-benar bertolak belakangan dengan apa yang orang-orang lain lihat. Kau tahu tentang ini bukan?" Sambung Jimin.
Yuri tersenyum menanggapi ucapan Jimin, menjadi kekasih Jimin membuatnya semakin mengenali watak dari semua sahabatnya Jimin. Karena juga seringkali Jimin mengajak dirinya saat Jimin sendiri tengah asik bermain bersama mereka semua, dan karena itu juga membuat Yuri akhirnya bisa mengenal kepribadian mereka dengan cukup baik.
Di ruangan yang hanya terdapat sepasang kekasih itu, mereka saling berbagi cerita tentang sahabat mereka masing-masing. Sampai akhirnya terlontarlah satu kalimat yang berasal dari bibir milik Jimin tentang Taehyung, kata yang berhasil membuat hati Yuri tersentuh akan manisnya persahabatan yang terjalin diantara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine Euphoria
Teen Fiction[Stop Going On] "Untukmu, matahariku. Sampai jumpa di euforia selanjutnya." ... 미나 ©2021