18 : Bad Day

24 4 10
                                    

Bugh!


"APA!! KAU MAU MELAWAN?!"

"Cih, manusia tidak tahu diri sepertimu harus kuberi pelajaran seperti apa?"

"YAK! MIN YOONGI! SIALAN KAU!!"

Tubuh jangkung yang tengah di selimuti amarah kembali mencengkeram kuat kerah baju Min Yoongi. Menarik paksa tubuhnya agar kembali terbangun, Yoongi hanya pasrah tatkala tangan kekar Min Sehun kembali melayangkan tinjuan padanya.

Oh tolonglah... dia baru saja pulang sekolah tapi sudah babak belur saja.

Tenaganya juga sudah habis hanya untuk sekedar melawan. Bahkan yang sudah babak belur bukan hanya dia, tapi juga satpam yang bekerja di rumahnya. Jika kalian ingin tahu, satpam itu sampai di buat tergeletak pingsan oleh Min Sehun.

"Kau! Ku peringatkan lagi, uang yang kau dapatkan adalah uang ayahku! Dan uangmu adalah uangku juga!" Dia kembali berucap, dengan suara meninggi.

"Kau dan ibumu bahkan dapat jatah uang yang lebih besar daripada aku, kenapa kau masih juga serakah?"

"Aku bukan serakah!!"

"LALU APA?! KAU DAN AKU HANYA BERBEDA BEBERAPA BULAN! TAPI TOLONG HORMATI AKU SEBAGAI KAKAK! KAU LUPA APA YANG AYAH KATAKAN SAAT ITU?!" Ini Min Yoongi, dengan cepat menyela.

Sehun tersenyum miring. Memandang tubuh Yoongi yang sudah terkapar di lantai, pria itu hanya mengandalkan sikut kanan untuk menahan beban tubuhnya. Menggunakan dua sikut? Ia tidak mampu. Tubuhnya benar-benar lemas, suaranya pun terasa hampir habis.

"Kau bukan kakakku! Kakakku sudah mati!!"

"Tapi tidak bisakah kau bersikap sedikit lebih baik padaku? Aku lelah harus selalu bertengkar denganmu." Dan kini Yoongi berucap dengan nada memelan, suaranya terdengar serak.

Bukannya meredakan amarah, Sehun justru malah kembali meninju wajah tampan milik Yoongi. Membuat pria berkulit seputih salju itu semakin terkapar. Ia juga tengah menahan mati-matian sakit di sekujur tubuhnya.

"Siapa kau? Aku tidak pernah menganggapmu bagian dari keluargaku. Kau dan ibumu hanyalah perusak kebahagiaan orang! Dasar manusia tidak tahu malu!"

Seakan tidak membiarkan lawannya bernapas lega, Sehun kembali mendekati Yoongi. Hendak kembali memberikan tinjuan pada pria itu, memberikan tinjuan dengan—

"Berhenti kau bajingan!"

—namun, rupanya dari arah pintu rumah terlihat dua orang masuk dengan berlari. Salah satu di antaranya bahkan memberikan satu pukulan tepat di rahang Sehun, sementara satunya lagi tengah memeriksa keadaan Yoongi. Sehun tersungkur, dengan darah yang kembali mengalir dari sudut bibirnya.

"Oh, jadi ini teman si anak haram itu?"

"Siapa yang kau panggil anak haram, brengsek!!" Orang ini emosi, ingin sekali kembali memberikan sebuah pukulan.

Dia mendecih, "apa yang membuat kalian sampai ingin berteman dengan anak haram seperti dia? Jika aku jadi kalian akan ku habisi saja dia." Membuat emosi di dalam diri Kim Seokjin kian meningkat.

"Pergi kau! Dasar berandal!" Usir Seokjin.

Min Sehun menampilkan senyum licik, "aku harap suatu saat kau pun tahu rasanya menjadi sepertiku, Min Yoongi-ssi." Kemudian pergi begitu saja.

Tubuh jangkung di balut seragam sekolah yang terlihat berantakan itu pun tak luput dari pandangan Yoongi. Dengan kesadaran yang hampir habis, ia memandang parau kearah Sehun yang sudah hilang dari pandangannya.

My Sunshine EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang