Ingatkan aku kalo ada typo, ya hehe..
Btw part ini lumayan agak tijel, tapi semoga kalian suka deh hehe ( ◜‿◝ )♡•
•
•
"Nam Soohyun!"
Anak laki-laki itu menoleh, mendapati seseorang yang ia telepon tadi. Kakaknya. "Ya Tuhan! Apa yang terjadi, Soohyun-ah?" Tanyanya khawatir, lalu dibalas dengan anggukan kepala oleh Nam Soohyun.
Nam Soojin menelisik setiap sudut rumah sakit. Sekitarnya sepi. Tidak ada orang lain selain dia, adiknya dan—
"Kim Seokwoo?!"
"Soojin Sunbaenim?!"
Keduanya saling terkejut, menatap tidak percaya satu sama lain.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"A-aku tadi— jadi bocah ini adikmu?"
Soojin menganggukkan kepala yang langsung disahuti Seokwoo. "Oh Gosh! Dunia benar-benar sempit ternyata."
"Apa yang terjadi sebenarnya?"
Seketika mendadak Kim Seokwoo menjadi terdiam. Menetap di depan sebuah ruang rawat bersama kedua kakak-beradik tersebut. Em, mungkin lebih lebih tepat jika di katakan UGD.
"Adikmu, dia bertemu Jimin di jalanan. Saat aku datang Jimin sudah pingsan."
"Jimin... Jimin yang sering bersama Jungkook?"
Kim Seokwoo mengangguk.
Soojin kembali bertanya, "Jimin kenapa?"
"Adikmu bilang dia kesakitan sambil memegangi dadanya, entahlah aku pun tidak tahu pasti."
"Lalu bagaimana keadaannya?" Dia lagi dan lagi bertanya, sebelumnya sempat mengeluarkan ekspresi wajah terkejut. Kedua bola matanya terbelalak mengikuti ekspresi terkejutnya.
Seokwoo menggeleng pelan, "masih di tangani dokter."
Lalu Soojin mengusap kasar wajahnya, begitu terkejutnya dia saat menerima telepon dari sang adik yang mengatakan jika anak laki-laki itu tengah terjebak dalam situasi genting. Suara sang adik juga terdengar seperti suara orang yang sedang ketakutan. Dan benar saja. Bahkan saat dirinya sampai di rumah sakit, adiknya itu terlihat diam saja.
Klekk...
Pintu ruang UGD terbuka bersamaan dengan seorang laki-laki yang nampaknya terlihat dengan kisaran umur sekitar 40 tahun. Memakai kacamata bening lengkap dengan stetoskop dan juga jubah putih. Khas seorang dokter sekali.
"Dokter, bagaimana keadaannya?" Karena terlanjur khawatir, mereka yang sejak tadi menunggu di depan UGD kini dengan cepat menghampiri sang dokter.
"Di antara kalian, siapa yang merupakan keluarga pasien? Karena saya perlu bicara dengan keluarganya."
Nam Soojin dan Kim Seokwoo saling menatap satu sama lain. Tidak tahu harus menjawab apa.
"K-kami temannya pasien, Dokter. Apa terjadi sesuatu padanya?" Jawab Seokwoo lalu melemparkan sebuah pertanyaan.
Dokter itu melepas kacamata beningnya, "jantungnya semakin melemah, dan keadaannya juga sangat drop. Apa sebelumnya pasien sudah pernah mencari pendonor jantung?"
Pernyataan sang dokter membuat kebingungan menyerang Nam Soojin. Tentu saja itu karena dia tidak begitu mengenal Jimin. Dia hanya sekedar tahu siapa Jimin ini. Begitu juga dengan Nam Soohyun yang hanya bisa terdiam memasang ekspresi kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine Euphoria
Fiksi Remaja[Stop Going On] "Untukmu, matahariku. Sampai jumpa di euforia selanjutnya." ... 미나 ©2021