[6/10]

2.5K 544 135
                                    

Ini hal yang tidak terduga ...

•••

Suasana hati (Name) sedang baik. Pasalnya, Megumi selaku sang ayah, baru pulang kerja dan membawa oleh-oleh. Kelapa muda.

Benar. (Name) senang bukan karena papanya pulang, tapi senang karena oleh-olehnya.

"Beli dimana tuh ngab?" tanya (Name).

Megumi mengacungkan jempol dengan wajah datarnya.

"Tadi kereta Papa nyasar ke Indo. Eh taunya ada yang jualan es kepala muda. Beli aja deh. Mau?"

Sang anak meganggukkan kepalanya paham.

"Boljug. Namanya unik, kepala muda. Masukin ke kulkas aja. (Name) makannya besok."

•••

Malam hari ini, si gadis kecil kesayangan Megumi tengah haus. Pengen yang seger-seger katanya. Oleh karena itu, dia keluar kamar. Berjalan ke arah dapur dan membuka kulkas.

Ternyata ada sang ayah yang duduk sambil membaca koran di meja makan.

"(Name), kok belum tidur?"

Si gadis kecil menoleh dengan raut wajah yang tidak santuy.

"Haus. Papa sendiri gak tidur?"

Megumi menggelengkan kepala seraya menyeruput kopi kapal apinya. Ora ngopi ora melek. Pria ini kemudian kembali membaca koran. Jika dilihat, ternyata berita tentang Dora yang tersesat di hutan Aokigahara. Miris sekali mbak satu ini.

"Nggak. Ini lagi baca berita pencarian Dora. Udah hilang selama satu dekade katanya."

(Name) manggut-manggut.

"Buta map sih."

Dia kemudian beralih, mengambil kelapa—namanya emang kelapa, bukan kepala, mereka aja yang ngadi-ngadi—muda yang masih terbungkus rapat diplastik. Gadis kecil ini berjalan ke arah meja makan. Membawa mangkuk dan sendok juga.

Setelah memindahkan isinya ke dalam mangkuk, (Name) kemudian memakannya. Langsung saja, tanpa basa-basi nawarin ke ayahnya. Jangan ditiru ya.

"Enak gak?"

Megumi bertanya saat matanya menangkap sang putri yang makan dengan lahap.

(Name) mengangguk semangat. Kemudian terus memakannya tanpa peduli sang ayah.

"Enak Pa. Seger!"

Melihat raut wajah yang begitu cerah, Megumi mendadak jadi haus sendiri.

"Mau dong."

(Name) mendengus. Tapi tetap mendorong mangkuk ke arah Megumi. Pria itu kemudian menaruh korannya, dan mengangkat sendok.

Sedikit mengerutkan kening, Megumi memakannya perlahan.

"..."

"..."

"Pa, mukanya kok—"

Wajah Megumi memucat. Pria itu kemudian menatap putrinya.

"(Name), ini dah basi ... "

•••

Omake

"(Name), kepala mudanya enak?"

"Enak—GAK, UDAH BASI!!!"

"..."

"APA LIAT-LIAT?!"

•••

... lidah (Name) sangat buruk dalam mengecap sesuatu.

𝐏𝐀𝐏𝐀! fushiguroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang