Page 8

1.2K 204 29
                                    

Hari ini tanggal 23 April. Hari ini berarti adalah hari ulangtahunku.

Biasanya ketika aku ulangtahu, ayah dan ibu akan mengadakan pesta kecil-kecilan dan mengundang beberapa teman dekatku. Nanti akan ada banyak makanan kesukaanku dan esoknya kami akan pergi ke wonderland. Aku suka sekali pergi kesana.

Tapi kali ini berbeda. Aku sedang sakit dan nampaknya kondisiku semakin memburuk. Bahkan sekarang aku harus memakai selang oksigen tiap saat agar bisa bernafas. Berjalan sedikit saja aku sudah mimisan. Salah makan sedikit aku bisa muntah darah.

Aku lelah sekali jika terus seperti ini. Tapi aku tidak akan mengeluh dan menyerah begitu saja. Aku tau ayah dan ibu pasti lebih lelah daripada aku. Mereka akan semakin sedih jika aku mengeluh pada mereka.

Aku beberapa kali melirik ke arah pintu ruanganku dan jam dinding bergantian.

Sudah hampi jam 9 pagi tapi ayah dan ibu belum kesini.

Aku menghela nafas. Apa ayah dan ibu lupa ya kalau hari ini ulangtahunku?

Tidak, tidak. Aku tidak boleh berburuk sangka seperti ini.

Waktu terus berlalu dan sekarang sudah hampir pukul 10. Mataku juga sudah mulai mengantuk, mungkin efek obat yang baru saja kuminum tadi.

Akhirnya aku membaringkan tubuhku. Tanpa sadar air mataku mengalir ketika aku teringat ayah dan ibu yang tak kunjung datang. Akupun memilih untuk mengambil posisi membelakangi pintu. Takut jika ayah dan ibu melihatku menangis.

Baru saja aku akan menutup mataku, aku mendengar pintu ruanganku terbuka.

'saengil chukhahamnida~ saengil chukhahamnida~ saranghaneun uri Jeno.. saengil chukahamnida~'

Aku segera berbalik dan membuka mataku lebar-lebar lalu bangkit dari posisi berbaringku.

Kulihat ayah dan ibu sudah ada di dekatku sembari membawa sepotong kue bergambar kucing. Ada lilin juga di atasnya.

Aku tak bisa menahan rasa bahagiaku, dan akhirnya menangis di depan ayah dan ibu.

"Anak kesayangan ibu kenapa menangis, eoh?" Ibu duduk di ranjangku, menarikku ke dalam pelukannya.

"Aku kira kalian lupa jika hari ini adalah ulangtahunku.. hiks"

Ibu dan ayah tertawa pelan.

"Mana mungkin kami lupa ulangtahun jagoan kami"

"Terimakasih"

Aku semakin terisak di pelukan ibu, merasa bersalah karena telah berburuk sangka pada mereka.

"Sudah menangisnya. Ayo tiup lilinnya. Tangan ayah sudah mulai pegal ini" canda ayah.

Aku segera melepas pelukanku pada ibu, kemudian bersiap untuk meniup lilin.

"Jangan lupa berdoa, jagoan"

Aku menangguk.

"Tuhan.. aku ingin seorang adik agar bisa mejaga ayah dan ibu ketika aku pergi nanti. Aku ingin ayah dan ibu bahagia seperti dulu lagi"

Aku meniup lilin-lilin itu.

"Jeno, maaf kami tidak bisa memberi hadiah anak anjing atau anak kucing yang seperti Jeno minta dulu"

Walau sedikit kecewa, tapi aku mengerti. Aku menangguk dan tersenyum pada ayah dan ibu.

"Tidak apa-apa, Jeno mengerti kok"

"Tapi kami punya hadiah yang jauuuuh lebih indah untuk Jeno"

Aku melebarkan mataku, "Apa itu?"

Ibu menyerahkan sebuah kotak kecil berwarna baby blue padaku.

"Ayo, buka"

Aku menuruti perintah ibu dan mulai membuka kotak yang ibu berikan. Ada selembar kertas disana. Tampak seperti kertas foto. Tapi, kenapa gambarnya aneh?

"Ayah, Ibu, ini foto apa?"

Ibu menunjuk foto tersebut, tepat pada dua bulatan mungil yang ada disana.

"Lihat dua bulatan kecil ini?"

Aku menangguk.

"Mereka adalah adikmu"

Adik?

Sebentar, sebentar. Aku tidak salah dengar, kan?

"Adik?"

"Jagoan ayah akan menjadi seorang kakak. Di dalam perut ibu, ada kedua adik Jeno disana"

Tuhan.. aku tidak sedang bermimpi kan? Ayah dan ibu bilang aku akan segera menjadi seroang kakak.

"Benarkah?! Ibu, benarkah yang ayah katakan?!" tanyaku antusias. Jika tidak sedang sakit, mungkin aku sudah melompat sambil menari-nari di depan ayah dan ibu saking senangnya. Karena akhirnya Tuhan mengabulkan doaku.

"Iya, sayang. Jeno akan segera menjadi kakak. Kakak dari si kembar"

"Kembar?! Adikku kembar?!"

Ayah dan ibu mengangguk.

Aku tersenyum lebar. Sungguh bahagia sekali mendegar hal ini. Ini adalah hadiah terindah yang pernah kuterima.

Aku mendekat ke perut ibu, mengelus perut ibu dengan lembut.

"Halo si kembarnya kakak. Sehat terus di perut ibu. Semoga kakak masih bisa melihat kalian nanti"

.

.

.

23 April 2020

Tuhan~ hari ini adalah ulangtahunku. Dan aku menapat kado terindah dalam hidupku.

AKU AKAN MEMPUNYAI ADIK >_< TIDAK HANYA SATU, TETAPI DUA! ADIKKU KEMBAR >_<

Aku senang sekali huhuhu

Tuhan, terimakasih karena telah mengabulkan doaku. Terimakasih telah mengirim dua malaikat-Mu untuk menjaga ayah dan ibu ketika aku pergi nanti.

Terimakasih, Tuhan.

.

.

.

TBC~

Maaf ya slow update, rl lagi hectuc dan kesehatan sering turun :((
Semoga kalia suka ya❤️

Dear God (Untuk : Tuhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang