"Eomma.."
Panggilku pelan seraya memasuki ruangan kerjanya.
Eomma menutup berkas yang sedang ia pegang dan menoleh ke arahku, lalu tersenyum lembut.
Hahhh~ eommaku memang yang paling cantik.
"Ada apa, Jeno-ya? Maaf, eomma tidak bisa menemanimu. Eomma sedang sangat sibuk sekarang" ucapnya lembut sambil mengelus rambutku.
Aku tersenyum, kemudian memeluk leher ibuku dari belakang. Menggeliatkan kepalaku dengan manja di leher eomma. Ibuku memang sangat harum ternyata. Entah sampai kapan aku bisa memeluk eommaku seperti ini.
"Kenapa tiba-tiba anak eomma menjadi manja, eoh?"
"Jeno ingin memeluk eomma sebentaaar saja, agar tidur Jeno nyenyak"
Eomma melepas tanganku yang berada dilehernya lalu berdiri.
"Ingin eomma temani tidur?" Tanya eomma dengan nada sedikit menggoda. Aku mengangguk antusias.
"Ayo!"eomma menarik tanganku dengan lembut, menyeretku menuju kamar.
Setelah kami berdua berbaring di tempat tidur, eomma merengkuh tubuhku dalam pelukannya. Bahkan musim dingin sekalipun akan tidak terasa sama sekali bagiku ketika eomma memelukku seperti ini. Pelukan eomma begitu hangat, rasanya seperti sedang dipeluk seorang malaikat.
Ah, ibuku kan memang malaikat.
"Tidurlah, nak. Eomma akan menemanimu disini.."bisik eomma lembut. Aku mengangguk pelan.
Dipeluk oleh seorang malaikat benar-benar membuatku cepat sekali mengantuk dan tanpa terasa sudah pergi ke dunia mimpi.
.
.
.
1 Maret 2012
Untuk : Tuhan
Tuhan..bagaimana ini?
Sebentar lagi aku akan menjalani kemoterapi pertamaku. Aku tidak tahu apa itu kemoterapi, dan aku juga tidak tahu bagaimana rasanya kemoterapi. Tapi aku pernah mendengar, kalau kemoterapi itu sangatlah sakit.
Tuhan, aku takut..benarkah kemoterapi itu sangat sakit?
Tuhan..jika memang benar rasanya sakit, aku harap Kau akan memberiku kekuatan untuk menghadapi rasa sakit itu. Jadikan aku Lee Jeno yang kuat agar tak membuat orang-orang yang menyayangiku menjadi khawatir dan sedih.
.
.
.
TBC~
Double up?