[1/10]

7.2K 853 294
                                    

"SHOOOOTOOOOO."

Teriakan [Name] menggema di lorong kamar Shoto.

"Kenapa Nee-chan?"

Shoto mendatangi [Name] yang sudah seperti orang yang ditagih hutang.

[Name] menarik Shoto keruang tamu dan menyuruhnya duduk di lantai.

"Etto... Apa Shoto punya uang?"

[Name] bertanya dengan sedikit berbisik saat mengucapkan uang.

"Uang? Bukankah Fuyumi Nee-san sudah memberi uang bulanan?"

"Uangku sudah habis. Hei berjualan itu perlu modal, Shoto!"

[Name] berucap dengan sedikit menggembungkan pipinya.

"...apa dia ada mengirimi Nee-chan uang?"

"Dia? Hah... Shoto dengarkan aku."

[Name] memperbaiki duduknya yang tadi berjongkok menjadi bersila.

"Aku bertekad tidak mau memakai uang darinya."

[Name] tersenyum tulus yang membuat Shoto merasa mendapatkan pencerahan.

"[Name] jangan meracuni Shoto dengan ideologi sesatmu itu!"

Fuyumi berteriak dari dapur. [Name] itu sudah sering meracuni Shoto.

"Aku tidak meracuninya, Nee-san!"

[Name] ga terima disebut meracuni pikiran adik ter-unyunya.

"Jadi apa Shoto punya uang?"

[Name] mengulang pertanyaannya.

Shoto terdiam, masih memikirkan perkataan [Name] tadi.

"Kalau tidak punya ya bilang."

[Name] memilih ke dapur, mendatangi Fuyumi.

"Nee-san, [Name] minta uang!"

"Jangan uang lagi!"

Mengabaikan perdebatan diantara kakak-kakaknya, Shoto masih mengheningkan cipta.

Mau tau bagaimana visual dari seorang Todoroki [Name]? Cantik banget loh.

Mau tau bagaimana visual dari seorang Todoroki [Name]? Cantik banget loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik kan?

Perkenalkan, dia Todoroki [Name], kakak kembar dari Todoroki Shoto. Dengan quirk Half-Cold dan Half-Hot. Surainya berwarna putih disisi kanan dan merah disisi kiri. Iris matanya berwarna abu-abu gelap disebelah kanan dan berwarna turquoise disebelah kiri. Oh jangan lupakan frostbite di wajah sebelah kirinya.

Mari saya ceritakan sedikit asal usul frostbite yang ada di wajah [Name].

Setelah scene Shoto disiram air panas dengan mama Rei, [Name] marah pada dirinya sendiri karena dia tidak ada di sana, ditambah kekesalannya dengan papa Enji membuatnya melukai dirinya sendiri dengan kedua quirknya. Emang ngelukain gimana? Saya beri kalian kebebasan untuk berimajinasi.

Bisa juga dibagikan imajinasi kalian di komentar kalau mau.

Oke lanjut ke perkenalannya.

[Name] termasuk gadis ceria yang ekspresif, berbeda dengan adiknya yang datarnya seperti jalan tol. [Name] sangat menyukai uang, baginya uang is number one.

Sejak kecil [Name] menyukai All-Might, tetapi setelah beranjak remaja dia oleng ke  Mirko si Pahlawan Kelinci.

Dia ingin menjadi perempuan kuat seperti Mirko!

Berbeda dengan Shoto yang menolak memakai quirk sebelah kirinya, [Name] memilih menggunakan kedua quirk-nya, untuk menghasilkan uang tentunya.

Dimusim panas dia akan menjual es nya dan dimusim dingin dia membuka jasa penghangat dengan quirk apinya.

Licik emang.

Kenapa Shoto memanggil [Name] dengan Nee-chan? Karena walaupun hanya berbeda lima menit, bagi [Name] dia tetap lebih tua. Dia meminta Shoto memanggilnya Nee-chan, Shoto mah iya-iya aja.

And yeah, dia adalah Versi Ekspresif nya Shoto.








[OMAKE]

"Tadaima."

"Okaeri Natsu-nii!"

[Name] langsung menyambut Natsuo yang baru pulang.

"Sobanya ada?"

"Ada."

Natsuo memberikan bungkusan berisi soba itu pada [Name].

[Name] berjalan menuju kamar Shoto.

Tok..Tok..

"Shoto!"

Shoto belum membuka pintunya.

Oh! [Name] mengingat salah satu adegan dalam animasi yang dia tonton.

Ekhem.

Tok...Tok...

"Shoto?"

"Do you wanna build a snowman?"

"Come on let's go and play"

"I never see you anymore"

"Come out-"

"Maaf Nee-chan, ada yang harus kulakukan tadi."

Shoto keluar dari kamarnya dan pandangannya jatuh pada bungkusan ditangan [Name].

"Ini soba?"

[Name] menggelengkan kepalanya, menyadarkan dirinya yang tadi sempat shock karena nyanyiannya dipotong.

"Ah iya. Ayo kita mak-"

Ucapan [Name] terhenti melihat kedalam kamar Shoto.

"Apa itu Shoto?"

[Name] menunjuk bongkahan-bongkahan es yang ada dikamar Shoto.

"Ah itu,"

Shoto yang sudah berjalan menuju dapur kembali ke depan kamarnya.

"Itu uang yang dia berikan."

Seketika [Name] membeku, membelalakkan matanya sampai-sampai seperti mau keluar.

"Shoto."

Shoto berbalik lagi. Dari tadi dia mau makan ga jadi-jadi, untung dia penyabar.

"Kenapa uangnya dibekukan?"

Aura [Name] berubah.

"Karena aku mengikuti ideologi Nee-chan."

[Name] menyesal. Sungguh. Sangat. Menyesal.

My Twins | Todoroki ShotoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang