[2/10]

4.5K 785 227
                                    

Saat ini dirumah keluarga Todoroki, terlihat dua orang dengan surai nasionalis diruang tamu.

Fuyumi belum pulang karena memberi muridnya pelajaran tambahan dan Natsuo masih ada kelas. Toya lagi ngebakar orang-orang.

"Shotoo."

[Name] menoel-noel pipi Shoto, Shoto tetap membaca bukunya tidak terganggu dengan kelakuan kakaknya.

"Kenapa Nee-chan?"

"Bagaimana rasanya sekolah di UA?"

Shoto yang sedang membaca bukunya terhenti, dia menatap [Name] yang bersandar di bahunya.

"Baik-baik saja."

[Name] mengambil salah satu buku tulis Shoto.

Wah bahkan tulisan Shoto lebih rapi dari tulisannya.

"Kalau sekolah Nee-chan?"

[Name] kembali bersandar di bahu Shoto.

"Yah seperti sekolah SMA biasa."

Shoto mengernyit bingung. Sekolah biasa gimana coba?

"Ah maksudku sekolah ku cuma belajar pelajaran biasa. Bukan seperti di UA yang ada pelajaran khusus untuk menjadi hero."

Shoto mengangguk paham.

Iya, [Name] sekolah di SMA biasa. Sebenarnya papa Enji sudah maksa-maksa [Name] untuk sekolah di UA, tapi ya namanya aja [Name] mana mau dia nurutin kemauan papa Enji.

Berbeda dengan Shoto yang memilih menjadi hero dengan hanya menggunakan sisi kanannya, [Name] memilih untuk tidak menjadi hero dengan kedua sisi quirk-nya.

Dan lagi dia masuk SMA menggunakan uang Fuyumi, bukan uang dari papa Enji.

Fuyumi tidak bisa marah, dia lebih dari paham apa yang adiknya rasakan.

"Shoto sepertinya Fuyumi Nee-san masih lama, aku mau masak. Shoto mau?"

Shoto mengangguk sebagai jawaban.

[Name] pergi ke dapur dan memasak.

Jangan salah loh, walaupun serampangan [Name] ini masakannya enak. Dulu waktu SMP dia pernah jualan soba, bahkan sampai masuk koran dengan judul Anak dari Pro Hero Endeavor Berjualan Soba, Apakah Endeavor Tidak Membiayai Anaknya?

Dan Papa Enji marah karena hal itu menjelekkan reputasinya sebagai Pro Hero, Fuyumi membujuk [Name] agar berhenti berjualan. [Name] baru mau berhenti setelah Shoto bilang dia yang akan memakan masakan [Name].

Padahal kan lumayan uang hasil jualannya bisa jadi tambahan beli skinker, tapi apa daya seorang [Name].

"Ini Shoto."

"Arigatou Nee-chan."

Shoto menyuap ayam goreng buatan [Name].

"Gimana? Enak?"

Shoto mengangguk.

"Bagiku masakan Nee-chan yang paling enak."

Shoto tersenyum, senyuman yang jarang ia perlihatkan kepada orang lain.

[Name] tertegun. Ini adiknya kok bisa seganteng ini sih?

 Ini adiknya kok bisa seganteng ini sih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"S-souka."

Ah kalau boleh jujur [Name] menyesal meninggalkan ponselnya dikamar.

Harusnya dia bawa tadi supaya bisa memfoto senyuman langka Shoto. Kan lumayan kalau dijual kepada fans Shoto diluar dimensi.

Dan ini senyuman langka yang bisa dihitung menggunakan jari berapa kali Shoto perlihatkan dalam setahun. Sepertinya ini yang pertama untuk tahun ini.

"Nee-chan jangan melamun, ayo makan nanti dingin." Kek Shoto.

"Ah gomen, itadakimasu."

















[OMAKE]

"Kenapa Nee-chan pulang terlambat hari ini?"

"Ada salah satu orang tua murid ku meminta untuk mengajari anaknya."

Natsuo dan Fuyumi sudah berada di depan rumah.

Pulang-pulang gini enaknya makan trus tidur.

Itu yang dipikirkan keduanya sebelum melihat pemandangan adem diruang tamu.

Shoto dan [Name] tidur dalam keadaan duduk di sofa. Shoto mendekap [Name] menggunakan tangan kanannya dan kepala [Name] ada di dada Shoto.

Ugh, gemes.

"Pelan-pelan Natsu, jangan terlalu bersuara nanti mereka berdua bangun."

Fuyumi menaruh jari telunjuknya di bibir.

"Melihat ini saja aku merasa sangat bahagia."

Natsuo tersenyum hangat.

"Foto Natsu."

Natsuo mengangguk, lantas mengambil ponsel dari sakunya.

CKREK

"Aku akan mengirimkannya pada Nee-chan."

Natsuo berbisik kecil agar tidak membangunkan kedua adiknya.

Fuyumi dan Natsuo berjalan menuju kamarnya dengan berjinjit.

Malemnya uwu-uwuan, paginya masuk angin karena semalaman tidur diruang tamu tanpa selimut.

Gapapa deh asal masuk anginnya bareng Shoto.

My Twins | Todoroki ShotoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang