Akhir-akhir ini keluarga Todoroki sering melakukan olahraga pagi.
Setelah Shoto sembuh dari demamnya [Name] menyarankan agar mereka semua berolahraga pagi, niat [Name] murni dan suci untuk keluarganya, tanpa ada niat terselubung.
Mungkin.
[Name] paling bersemangat tentang olahraga pagi ini, tapi dianya juga yang bangun kesiangan.
Rencananya itu yang akan dilakukan keluarga Todoroki weekend ini, rencananya gitu.
Tapi ternyata mereka kedatangan tamu tak diundang.
Siapa lagi selain si ayam terbang.
Dan kampretnya lagi si Hawks ngebangunin pakai bulu sayapnya. Dia bawa Fuyumi, Natsuo, Shoto dan [Name] ke ruang tamu dengan telekinesis.
Mana [Name] masih dengan rambut acak-acakan, pulau masih ada di wajahnya, dan lagi dia pakai baju tidur yang tipis gitu.
Tapi bagi Hawks [Name] tetap secantik ini.
Ckck, matanya udah kena filter jadi gini.
Pas melek ada wajahnya Hawks, [Name] mengikuti instingnya untuk menabok Hawks.
Setelah lama menunggu, akhirnya keluarga Todoroki minus papa Enji dan mama Rei siap untuk olahraga.
Emang siap-siapnya apa aja?
Pikir sendiri hwhw.
Mereka jogging pagi di taman kota, pagi-pagi gini rame disana. Ada yang makan, ada yang berduaan, ada pula yang menyendiri sambil bertapa.
Jadi formasinya itu Fuyumi sama Natsuo udah duluan didepan, [Name] sama Shoto dibelakang.
Hawks? Tidak usah dihitung, dia terbang.
"Shoto sini dekat aku, jangan dekatin dia."
Si Hawks terbang disamping Shoto, terbang disamping [Name] ditabok mulu.
Shoto mengangguk, lantas menggenggam tangan [Name].
[Name] langsung mengambil ponselnya, untuk memotret Shoto dan genggaman tangan mereka.
Mau pamer sksksk.
Mereka berdua berlari kecil dengan berpegangan tangan, sambil bercerita hal-hal ringan.
Padahal tadi [Name] liat ada burung kepeleset di pohon, udah hampir jatoh tapi si Hawks malah nolong tu burung pakai sayapnya.
Kan gagal ngetawainnya.
"Aku capek, Shoto kita duduk dulu."
[Name] memilih duduk setelah hampir setengah jam jogging.
Hawks juga ikutan duduk disamping [Name].
Hawks menoleh ke arah [Name] yang disampingnya, tumben dia belum nabok.
Dan Hawks melihat pemandangan yang sangaatt indah.
Rasanya pengen dia karungin tapi si Shoto ngeliatin nya kek ngajak tawuran.
"Silau."
[Name] menghalangi cahaya yang menusuk matanya. Menoleh kearah Shoto yang juga menatapnya. Keringatnya sungguh, memberi kesan yang sangat beuh.
"Shoto coba sini, aku foto."
Bukan [Name] namanya jika menyia-nyiakan setiap kesempatan.
Shoto terus mengikuti permintaan [Name], dia harus nyenderan di pohon, baring di tanah, tapi dia sudah biasa diginiin.
"Hawks awas, sayapmu ngikut."
[Name] menendang-nendang kaki Hawks, sayapnya ngehalangin wajah Shoto kan kesel.
Hawks mengerutkan dahinya, matanya mengedar mencari sesuatu yang bisa menarik perhatian si gadis.
Ah ketemu!
"[Name] kau mau makan bubur ayam? Aku yang traktir."
Pertanyaan dari Hawks berhasil membuat perhatian [Name] oleng.
Mata [Name] berbinar. Perut dulu baru Shoto.
Kakinya siap melangkah menuju ke gerobak bubur ayam, tapi dia urungkan. Curiga dong sama Hawks yang biasa numpang makan mau ngetraktir.
Mending kerjain deh.
"FUYUMI NEE-SAN, NATSU-NII, HAWKS MAU TRAKTIR BUBUR AYAM!!"
[Name] berteriak pada Fuyumi dan Natsuo yang ada didepan sana.
Mendengar kata traktir, Fuyumi dan Natsuo dengan kecepatan kilat kembali kebelakang.
Jelas lah, Hawks yang biasanya numpang makan dirumah mereka bilang mau traktir? Habisin aja uangnya.
Dan [Name] juga menawarkan bubur ayam itu pada orang yang lewat, Hawks cuma tersenyum pasrah. Untungnya dia bawa uang.
Rezekinya tukang bubur nih.
[OMAKE]
"Hawks-san."
Hawks yang sudah membuka sayapnya, siap untuk terbang berhenti. Dia berbalik menatap Shoto yang berdiri didepan pintu rumahnya.
Selesai olahraga pagi plus nguras uang Hawks, dia diusir sama [Name].
Jangan datang lagi, katanya.
"Ada apa Shoto-kun?"
Shoto hanya menatap Hawks dengan datar, dia kembali membuka bibirnya.
"Apa kau menyukainya Nee-chan ku?"
Hawks berkedip bingung, Nee-chan yang mana dah? Fuyumi? [Name]?
Hawks memejamkan matanya, memikirkan siapa yang Nee-chan yang dimaksud Shoto.
Kalau dia tanya paling cuma dibalas tatapan datar.
"[Name]?"
Shoto mengangguk.
Seketika wajah Hawks menjadi cerah yang tadi sempat suram karena diusir oleh [Name].
"Menurut mu?"
Hawks mau ngasikin suasana.
Shoto menjawab dengan tatapan datar dan dingin khasnya.
"Ahaha Shoto-kun, kau lihat saja dan pikirkan. Menurut mu apakah aku menyukai [Name]."
Hawks tertawa renyah, dan langsung terbang meninggalkan Shoto yang bingung. Diliatin Shoto dengan tatapan dinginnya itu tidak mengenakan.
Serius.
*
Help aku ga berenti ngakak denger dub-nya BNHA di RTV.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins | Todoroki Shoto
FanfictionLahir dihari yang sama dengan sifat yang berbeda. Membuat mereka memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan kasih sayang. Todoroki Twins, yang satu datarnya kelewatan tapi fansnya bejibun dan yang satunya ekspresif berjiwa dagang . Penasaran cerita...