"Shoto aaa."
"Aaa."
[Name] menyuapkan puding susu miliknya pada Shoto.
"Enak, Nee-chan."
[Name] tersenyum riang mendengar ucapan yang keluar dari bibir Shoto.
Pudingnya memang enak, sayang ukurannya terlalu kecil untuk perut [Name].
[Name] mengedarkan pandangannya, mencari makanan yang akan dicicipi selanjutnya.
"Shoto! Itu mochi!"
[Name] menarik Shoto menuju ke salah satu kedai mochi.
"Enak!"
[Name] kembali berkeliling, mencari makanan tentunya.
Shoto dan [Name] lagi ada di pasar malam dekat taman kota. Anggap aja ada gitu.
[Name] yang mengajak Shoto untuk ke pasar. Tenang, semua yang dibeli malam ini pakai uang [Name], hasil dari penjualan bajunya. [Name] mau menghabiskan uangnya.
Bersenang-senang dulu bersakit-sakit kemudian.
"Nee-chan, kita duduk dulu. Aku capek."
Shoto capek lah dari tadi keliling pasar mencari makanan.
Seketika [Name] panik dengar kata capek dari Shoto. Jangan sampai Shoto kecapean nanti siapa yang bawain barang-barangnya.
"Kita duduk di sana Shoto."
[Name] menunjuk kursi umum yang berada ditengah jalan pasar. Tidak tau apa manfaatnya ditaruh ditengah jalan.
[Name] segera berlari menuju kursinya, takut didahului orang lain.
"Ini minum."
Shoto mengambil air minum yang [Name] berikan dan meminumnya.
[Name] memperhatikan setiap orang yang lewat, siapa tau ada temennya yang belum bayar utang.
Ckck kasian dihutangin, saya juga.
Rata-rata anak perempuan seumuran [Name] memakai Yukata, Fuyumi juga sudah menyuruh [Name] untuk menggunakan Yukata. Tapi nama aja [Name], dia memilih memakai Hoodie dan celana panjang. Ribet katanya, kalau pakai Yukata juga nanti dia kesusahan memotret setiap momen unyu Shoto.
Mata [Name] kembali memperhatikan stand-stand yang ada. Bukan cuma makanan, banyak juga tuh permainan-permainan. Tapi maaf, [Name] tidak tertarik.
Mata [Name] menangkap salah satu stand cosplay-cosplay, bahkan disediakan tempat pemotretan gitu.
[Name] langsung menarik Shoto ke sana.
Ada banyak kostum yang bisa dicoba.
"Shoto mau yang gimana temanya?"
[Name] mencarikan kostum cosplay yang cocok untuk Shoto. Sial, semuanya cocok untuk Shoto.
"Nee-chan."
Shoto menunjukkan salah satu kostum untuk [Name].
[Name] berkedip dua kali, masih belum konek dengan kostum yang Shoto tunjukkan.
Seketika wajah [Name] memerah setelah sadar kostum apa yang ditunjukkan Shoto.
Apa lagi selain kostum maid.
"Sho-shoto!! Shoto mau aku memakai ini?!"
Shoto mengangguk.
"Badan Nee-chan cocok memakai itu."
[Name] segera mengembalikan kostum maid itu ketempat-nya, sambil memaki orang yang mengajarkan hal itu kepada adiknya dalam hati.
Siapa lagi selain Kaminari dan Mineta.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins | Todoroki Shoto
FanfictionLahir dihari yang sama dengan sifat yang berbeda. Membuat mereka memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan kasih sayang. Todoroki Twins, yang satu datarnya kelewatan tapi fansnya bejibun dan yang satunya ekspresif berjiwa dagang . Penasaran cerita...