Chapter 17

186 22 1
                                    


"Cerita ini adalah remake dari cerita asli karya kak Mr94Hungi. Dengan judul yang sama yaitu Forest Of Secret dengan tokoh aslinya adalah Chanbaek. Cerita ini diremake dengan beberapa perubahan menyesuaikan dengan para tokoh dan tentunya sudah dengan izin dari sang penulis"

====

          Saat pagi menyapa sebagian mereka masih memilih untuk bergelung dalam selimut, tapi tidak untuk mereka yang memiliki misi penting menyelamatkan kehidupan mereka dari malapetaka. Jeno dan Jaemin bahkan sudah bangun sebelum matahari menyambut mereka, ah sayangnya selama mereka berada dalam dimensi milik Dewi Gozd mereka belum bisa melihat matahari. Jaemin duduk diam tepat di depan sebuah tumbuhan yang aneh untuknya karena untuk pertama kalinya dia melihat sebuah tanaman yang sangat unik, yah tanaman itu meneteskan nektar setiap detiknya kedalam sebuah tempat yang sudah tersedia untuk menampung nektar itu. Beruntung Dewi Gozd menyediakan roti untuk mereka jika lapar pada saat yang tiba-tiba, Jeno dengan penasaran menuang nektar itu keatas roti yang masih polos itu. Mencicipinya dengan satu gigitan besar, dia mengernyit aneh karena baru pertama kali merasakan sesuatu yang sangat luar biasa.

"Bagaimana?" begitu penasaran dengan ekspresi Jeno, akhirnya Jaemin bertanya dengan pandangan yang sangat menggemaskan, hingga tanpa sadar Jeno tidak menelan roti itu membuat pipinya menggembung dengan mata sipitnya yang membulat dan berkedip cepat. Apakah mereka hendak beradu siapa yang paling lucu? Lupakan, lagipula itu hanya ekspresi yang tidak di sengaja di keluarkan. Ayolah Jeno tidak sejelek itu untuk bersikap lucu kan, dia bisa kapan saja bersikap lucu hanya saja ada alasannya. Dia hanya melakukannya di depan Jaemin saja, baiklah Jeno sepertinya benar-benar menyukai Jaemin.

"Mau mencobanya? ini sangat enak. Kau harus mencobanya" Jeno menyodorkan roti yang tinggal setengah itu pada mulut kecil Jaemin yang tertutup rapat, Jaemjn masih menatap roti itu ragu. Jeno yang tidak sabaran mendorong-dorong rotinya tepat di depan bibir Jaemin yang tidak mau terbuka sama sekali, Jaemin membuka mulutnya dan menggigit kecil roti itu serta merasakan tekstur rasanya. Dia langsung menatap Jeno dengan tatapan berbinar yang sangat membuat Jeno ingin memekik karena betapa lucunya Jaemin.

"Ini enak, aku mau lagi" buru-buru Jaemin menyabet roti di tangan Jeno dan memakannya dengan lahap, mereka tidak menyadari keberadaan Hyunjin dan Jeongin yang sejak tadi memperhatikan mereka.

"Mereka terlalu asik sampai tidak menyadari keberadaan kita" gumam Jeongin dia dengan angkuh melipat tangan depan dadanya, Hyunjin menatap Jeongin dengan kekehan kecil.

"Sudahlah, ayo sebaiknya kita tidak mengganggu mereka" Hyunjin langsung menarik Jeongin pergi.

Jeno dan Jaemin masih asik makan bersama dengan sesekali Jaemin mendapat godaan dari Jeno karena caranya makan mirip sekali seperti anak-anak. Dewi Gozd tiba-tiba muncul di hadapan mereka, mereka bersyukur karena sudah terbiasa dengan kemunculannya yang selalu tiba-tiba.

"Kita harus pergi sekarang" ujarnya, Jaemin menatap Dewi Gozd terkejut.

"Kenapa?" tanyanya

"Kita harus pergi lebih cepat, karena kita akan melewati gurun pasir yang sangat panas. Dan tempat itu juga lumayan berbahaya untuk kita lewati"

====

          Haechan masih merasa gugup jika berdekatan dengan Mark karena kejadian tadi, sikap lembut yang diberikan Mark untuknya itu sangat berpengaruh pada jantungnya. Bahkan saat ini Haechan hanya bisa diam menemani Mark yang tengah membaca buku tua miliknya, Haechan hanya sesekali meliriknya bahkan caranya duduk pun terlalu tegak karena saking gugupnya.

Forest Of Secret "NOMIN VER"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang