Senja

270 39 7
                                    

Peringatan Typo dan tulisan berantakan 🎃🎃

# Day35
# Senja

Nb; waktu setengah gelap, setelah matahari terbenam.

Sumber Google 🦋🦋

Tantangan diberikan oleh ... Moon_seed666

Sebelumnya ...

Aku harus tetap harus melakukan penghormatan kepada kakek,” kataku, lalu menutup pintu mobil secepatnya. Karena ... rasanya sangat menyakitkan, aku tidak bisa jatuh di sini. Pikirku, sambil mencari tempat yang sudah tak terjangkau oleh War. “Awwww,” lirihku dengan suara yang terdengar amat menyiksa. Tubuhku langsung lemah dan terjatuh di taman rumah kakek, duniaku bahkan seolah terhenti hanya karena siksaan ini. “Kau harus kuat!” seru di dalam hati, sebab aku harus membawa War kembali.

Aku bahkan berusaha menggigit kuat bibirku untuk mempertahankan kesadaran ku, apakah? Ini sesuatu yang selalu War rasakan ... Laraku sambil menatap bintang-bintang yang terlihat indah, tetapi tidak bisa ku raih.

.
.

War mulai merasa kesal karena menunggu Yin yang sudah pergi cukup lama, apakah aku harus mencarinya? Pikir War sambil keluar dari mobil untuk mencari keberadaan Yin. Tetapi langkahnya harus terhenti ketika melihat wajah pucat dan luka disudut bibirnya Yin. “Kau baik-baik saja?” tanya War saat melihat Yin keluar dari pagar rumah kakeknya.

“Hmm,” kata Yin, lalu menarik tangan War untuk kembali masuk ke dalam mobil.

“Kenapa kau terlihat sangat pucat? ”War kembali bertanya ketika Yin mulai melajukan mobilnya menuju apartemen mereka.

Aku tidak menjawab perkataan War, bukan karena aku tidak ingin. Tetapi ...  rasa sakit ini masih saja setia menyiksaku sampai detik ini.

“YIN!” teriak War kepadaku.

“Aku hanya lelah,” bohongku sambil menatap mata War yang terlihat tidak senang dengan jawabanku.

“Kau harus ke rumah sakit, lihat ini!” tunjuk War sambil menyentuh keningku yang masih sedikit berdarah.

Aku hanya menjawab perkataan War dengan senyuman, lalu kembali fokus ke jalanan yang sedang di landa hujan deras. “Yin,” panggil War tanpa menatap kearahku, karena ia sedang menikmati suasana malam dan hujan.

“Hmmm,”

“Apa kau percaya tentang reinkarnasi?” tanya War

Aku langsung menatap kearah War sekilas, lalu kembali fokus menyetir. Karena mendengar pertanyaan War membuat hati Yin bergetar hebat. “Kenapa tiba-tiba kau menanyakan tentang hal ini?” aku kembali mengajukan pertanyaan kepadanya, sebab ingatan tentang mimpiku hari itu. Masih terekam jelas di kepalaku.

“Aku hanya berpikir! Mungkin di kehidupan sebelumnya kita adalah seorang musuh,” jelas War dengan wajah menahan amarahnya yang sudah terlihat sejak pembahasan ini di mulai.

Hatiku sakit, karena ... apa yang War katakan tidak sesuai dengan ekspektasi ku. Musuh? Bagaimana bisa pria mungil yang mengatakan ‘ jika kita tidak di persatukan di dalam dunia ini. Aku akan memohon kepada langit, agar kita bisa kembali di pertemukan’ hari ini malah mengatakan bahwa aku adalah musuhnya. “War, apakah kau sangat membenciku?” aku tiba-tiba menanyakan sesuatu yang seharusnya tidak aku tanyakan. Karena aku yakin, kalau War pasti akan memberikan jawaban yang sangat kejam.

“Sangat! Aku sangat membencimu, sampai setiap malam aku memohon kepada langit untuk membuat kau lenyap dari pandanganku. Kau tahu ... aku bahkan menyesali kebodohan ku yang telah mencintai pria serendah dirimu!” seru War sambil menatap kearahku.

Love and Hurt ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang