Love and Hurt ( End )

Layang-layang

Peringatan Typo dan tulisan berantakan 🎃

# Day37
# Layang-layang

Nb; pasti udah tahukan😂

Tantangan diberikan oleh ... Moon_seed666
Sebelumnya ...

“Aku akan membersihkan diri,” kata Yin, tetapi aku tidak membiarkannya pergi. Karena darah terlihat mengalir dari hidungnya. “Apa yang terjadi?” lirih War dengan mata yang mulai terlihat memerah menahan tangisnya.

Aku langsung mendekap erat tubuhnya, sambil membisikkan. “Aku baik-baik saja,” yakinku.

Tapi kenyataannya tidak ... Aku benar-benar sedang kesakitan sekarang, hingga membuat aku ingin menyerah dan segera menghilang dari dunia ini. Tetapi, ketika menatap mata khawatir War, aku berusaha menahan segalanya. “Aku ingin hidup ... aku benar-benar ingin hidup,” batinku

.

.

Aku terus mengusap punggungnya, walaupun sebenarnya ini cukup sulit untukku memahami situasi yang baru saja terjadi. Sebab War mampu mengingat kejadian yang menimpanya, apakah Yin juga sedang menderita sebuah penyakit? Pemikiran ini terus saja berputar di kepalaku. Bahkan aku mampu merasakan rasa sakit yang berusaha Yin sembunyikan. Wajah pucat, dan bibir terluka karena gigitannya sendiri. “Apa yang terjadi?” tanyaku pada akhirnya.

“Aku hanya kelelahan,” bohong Yin dengan tubuh yang bergetar hebat.

“Bohong! Kau pasti sedang kesakitan? Katakan, di mana?” ucapku sambil menyentuh seluruh tubuh Yin. Aku berharap ia mau mengatakan kebenarannya. Tetapi ... semuanya sia-sia. “Aku akan mencari udara segar! Kau istirahatlah,” ujar Yin, lalu meninggalkanku begitu saja.

Aku ingin mengejarnya ... tapi melihat keinginan dari matanya, aku harus kembali menahan diri untuk mencari tahu tentang kebenarannya.

Sedangkan Yin, ia terus mempertanyakan kesadarannya, walaupun kepalanya sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya. Bahkan tangisan mulai keluar dari mata Yin, karena untuk pertama kali di hidupnya. Aku menginginkan sebuah dekapan, dan batuan untuk membuat aku bertahan dari siksaan ini. “Apa kau menyesali keputusanmu?” sebuah suara terdengar dari belakang punggungku.

“Kau ...,” lirihku sebelum terjatuh menghantam tanah, dan membiarkan tubuhku basah oleh air hujan. Aku ingin berusaha untuk bertahan, tapi tubuhku tidak menuruti keinginanku. “Tolong bawa aku pergi dari sini,” mohon ku kepadanya.

“Kau masih bisa memikirkan tentang War disaat seperti ini!” Inhyuk sangat tidak menyangka, jika Yin akan berkorban sampai ke titik terendahnya.

“Aku mohon,” pinta Yin sambil menekan kepalanya yang terasa ingin pecah.

“Kenapa? Aku harus melakukan itu!”

“Karena kau mengetahui kebenaran tentang aku dan War,” perkataan Yin membuat Inhyuk terkejut, karena ini tidak mungkin?

“Kau?” seru Inhyuk.

“Aku mendapatkan seluruh ingatan tentang seseorang yang sangat mirip denganku, dan War,” kata Yin sebelum kehilangan kesadarannya.

“Jadi karena ini!” jawab Inhyuk, lalu membawa tubuh Yin ke alamnya.

Flashback ....

“Aksa berikan layang-layang itu, aku akan menerbangkannya setinggi mungkin. Dan membuat langit mendengar keinginan kita,” pinta Yin kepada pria yang sangat mirip dengan War.